Gerindra Gusar Ucapan Wakil Wali Kota Medan soal Waspada Non Pribumi

12 April 2023, 18:59

Jakarta, CNN Indonesia — Wakil Wali Kota Medan Aulia Rachman meminta agar mewaspadai non pribumi karena diprediksi akan menjadi Wali Kota Medan 20 tahun mendatang.
Gerindra Sumatera Utara kemudian mengecam pernyataan Aulia yang merupakan kader partai besutan Prabowo Subianto itu. Sekretaris Gerindra Sumut, Sugiat Santoso mengatakan bagi Gerindra setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban yang sama. Tidak boleh dibeda-bedakan.
“Bagi Partai Gerindra bahwa setiap warga negara yang sudah memiliki kewarganegaraan secara formal, tentu memiliki hak dan kewajiban yang sama sebagai warga negara, tidak boleh dibeda-bedakan berdasarkan suku, agama, ras ataupun golongan,” katanya mengutip detikcom, Rabu (12/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dia menilai dikotomi atau pembagian berdasarkan pribumi dan non pribumi tidak relevan. Apalagi jika seseorang itu sudah menjadi warga negara Indonesia.
“Oleh karena itu dikotomi antara pribumi dan non pribumi tidak relevan lagi, selama dia sudah menjadi warga negara Republik Indonesia,” ucapnya.
Sugiat menyebutkan secara kepartaian, Gerindra mengecam pejabat negara yang masih melakukan pengkotak-kotakan seperti.
“Makanya kita mengecam pejabat negara yang masih mendikotomikan persoalan itu,” sebutnya.

Saat disinggung soal apakah ada langkah Gerindra untuk memanggil Aulia yang merupakan Wakil Ketua Gerindra Sumut, Sugiat berkata partai akan mempertimbangkan untuk mengambil langkah lebih lanjut.
“Ya dia itu kan menyampaikannya sebagai Wakil Wali Kota, kita sebagai partai mengecam statemen Wakil Wali Kota Medan yang masih mendikotomikan antara pribumi dan non pribumi, dia sebagai kader (Gerindra) nanti kita akan lihat lah perkembangannya kan,” tutupnya.
Sebelumnya, Wakil Wali Kota Medan Aulia Rachman meminta agar mewaspadai non pribumi di Kota Medan. Sebab, menurut analisanya 20 tahun ke depan Wali Kota Medan akan berasal dari non pribumi.
Menurut informasi, Aulia menyampaikan hal itu saat kegiatan buka bersama dengan tokoh-tokoh yang berasal dari Kabupaten Asahan di Kota Medan, Minggu (9/4). Saat itu Aulia bercerita soal tata kelola keuangan daerah, kemudian dia mengatakan saat ini ada era pemusnahan peradaban.
“Saya lihat saat ini, kita sudah masuk dalam era pemusnahan peradaban, pemusnahan peradaban ini jangan main-main kita anggap,” kata Aulia Rachman.
Aulia menyebutkan, dia mempunyai analisa jika 20 tahun lagi, Kota Medan akan dipimpin oleh orang non pribumi. Hal itu dapat terjadi jika tidak ada gebrakan untuk mengantisipasi hal tersebut.
“Saya punya analisa, Medan ini 20 tahun yang akan datang kalau kita tidak menciptakan satu gebrakan baru, akan dikuasai oleh non pribumi untuk menjadi Wali Kota Medan, kita bisa lihat, ini yang saya analisa,” sebutnya.
Dia menjelaskan bahwa analisa itu muncul karena Kota Medan merupakan kota yang multietnis. Saat ini menurut Aulia, tiga unsur pemusnahan peradaban tersebut sudah berjalan, yakni unsur keluarga, unsur pendidikan dan unsur tokoh.

Baca berita lengkapnya di sini. (tim/DAL)

[Gambas:Video CNN]

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Negara

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi