Madiun (beritajatim.com) – Berkaca dari bencana alam yang terjadi di wilayah Sumatra. Pemerintah Kabupaten Madiun menggiatkan kembali aksi pelestarian lingkungan melalui Apel Penanaman Pohon yang digelar dalam rangka Hari Menanam Pohon Indonesia, Rabu (10/12/2025). Kegiatan ini menjadi bagian dari penguatan program Ketahanan Lingkungan Berkelanjutan (Kaliber).
Sebanyak 6.000 bibit pohon produktif durian, alpukat, dan mangga ditanam serentak di tiga kecamatan wilayah hulu lereng Gunung Wilis, yakni Gemarang, Kare, dan Dagangan. Kawasan tersebut dipilih karena merupakan daerah resapan air yang sangat menentukan kualitas ekologi Kabupaten Madiun.
Wakil Bupati Madiun, Purnomo Hadi, menyampaikan bahwa penanaman di wilayah hulu merupakan langkah strategis untuk menjaga keseimbangan lingkungan hidup. Terlebih, musim hujan yang berlangsung sejak November dinilai sebagai waktu terbaik untuk melakukan penanaman.
“Musim hujan sangat mendukung kegiatan menanam. Kawasan hulu ini harus dijaga karena menjadi penopang ekosistem,” ujar Purnomo.
Kegiatan tahun ini mengusung tema “Merawat Bumi, Menjaga Masa Depan”, sebagai wujud komitmen Pemkab Madiun membangun ketahanan lingkungan jangka panjang. Pohon-pohon yang ditanam diyakini berperan penting dalam menjaga keberlanjutan sumber mata air serta meminimalkan risiko bencana hidrometeorologi.
“Sumber air harus dijaga. Dibutuhkan tutupan hijau dan pohon-pohon besar agar air dapat terserap dan tidak hilang,” tambahnya.
Purnomo juga menyinggung capaian kualitas udara di Kabupaten Madiun yang selama dua tahun terakhir berada pada kategori “sangat baik” berdasarkan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) Kementerian Lingkungan Hidup. Menurutnya, capaian tersebut merupakan keberhasilan sekaligus tantangan agar masyarakat terus menjaga lingkungan.
Ke depan, Pemkab Madiun menargetkan pembentukan budaya hijau di masyarakat melalui penguatan kolaborasi unsur Pentahelix: pemerintah, dunia usaha, akademisi, masyarakat, dan media. Kolaborasi ini diyakini sebagai fondasi penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem sekaligus memperkuat ketahanan lingkungan daerah.
Melalui gerakan ini, Pemkab Madiun berharap terciptanya warisan lingkungan yang lebih sehat, hijau, dan berkelanjutan bagi generasi mendatang. (rbr/but)
