Warta Ekonomi, Jakarta –
Toko Daging Nusantara (TDN) melanjutkan ekspansi bisnis pada kuartal pertama tahun 2024. Tepat hari ini, 5 Februari 2024, gerai kesepuluh Toko Daging Nusantara resmi dibuka di Jalan Pangeran Antasari, Kemang, Cipete Utara.
Direktur Utama PT Suri Nusantara Jaya (SNJ), Dimas Wibowo, menyampaikan bahwa kehadiran TDN di wilayah Kemang ini menjadi bagian dari komitmen perusahaan dalam meningkatkan konsumsi protein hewani bagi masyarakat. Untuk itu, TDN menghadirkan berbagai produk daging yang dipastikan halal, murah, dan berkualitas. Ia pun berharap TDN memberi banyak manfaat bagi masyarakat di wilayah Kemang dan sekitarnya.
“Kami selalu berkomitmen menjadi mitra pemerintah dalam meningkatkan konsumsi protein hewani sehingga masyarakat lebih mudah mendapat daging berkualitas dengan harga terjangkau,” pungkas Dimas dalam sambutan pembukaan Gerai TDN Kemang, Jakarta, 5 Februari 2023.
Direktur Pengembangan Bisnis SNJ, Aldi Imam Wibowo, menambahkan bahwa TDN hadir sekaligus untuk menunjukkan bahwa mengonsumsi daging berkualitas tidak harus mahal. Untuk TDN Kemang ini, lanjut Aldi, pihaknya menghadirkan produk daging yang premium dan impor yang berkualitas.
Baca Juga: Gaet Perusahaan Belanda, Industri Alat Kesehatan Lokal Produksi Ventilator Berteknologi Tinggi
Hal itu tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sekitar, tetapi juga masyarakat asal luar negeri seperti Korea Selatan dan Eropa yang gemar makan daging.
“Kami sadar di daerah ini banyak warga dari Korea Selatan dan Eropa sehingga di toko ini kami menghadirkan bahan makanan yang premium, impor, tetapi juga halal,” kata Aldi.
Pembukaan gerai kesepuluh ini juga merupakan strategi TDN dalam menyambut Ramadan yang dinilai akan meningkatkan konsumsi daging. Aldi menilai bahwa kebutuhan masyarakat terhadap produk daging, terutama sejak H-7 Ramadan bisa mencapai 5-10 ton per hari.
“Kami targetkan mulai pembukaan sebelum season munggahan karena kebutuhan daging cukup tinggi, diikuti dengan berbagai promo. Kami akan siapkan khusus di toko ini mencapai 200 ton,” lanjutnya.
Baca Juga: Urun Rembug Stakeholder Sawit dalam Membangun Lembaga Otoritas Khusus
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
