Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Gampang Lupa ‘Ini Hari Apa’ Saat Libur Panjang? Ilmuwan Ungkap Penyebabnya

Gampang Lupa ‘Ini Hari Apa’ Saat Libur Panjang? Ilmuwan Ungkap Penyebabnya

Jakarta

Libur panjang seperti saat Lebaran bisa mengubah persepsi waktu. Coba diingat-ingat, siapa yang baru sadar hari ini adalah akhir pekan terakhir sebelum masuk kerja lagi?

Terkadang bahkan tak mudah untuk membedakan hari selama libur panjang. Pertanyaan seperti ‘ini hari apa ya?’ jadi lebih sering terucap setelah beberapa hari tidak masuk kerja.

“Pikiran tidak bisa memahami waktu secara langsung. Kita tidak punya arloji, jam pasir, ataupun kalender di dalam kepala,” jelas Adam Osth, pakar psikologi kognitif dari University og Melbourne, dalam tulisannya di The Conversation.

“Untungnya, pikiran sangat baik dalam memperkirakan sesuatu yang tidak bisa diukur secara langsung,” lanjutnya.

Penglihatan, menurutnya melakukan hal itu secara rutin. Mata memang tidak bisa mengukur, tapi bisa memperkirakan sejauh mana objek menggunakan berbagai petunjuk di lingkungan. Demikian juga pikiran, disebutnya memakai petunjuk dari lingkungan dan ingatan untuk mengindikasikan sejauh mana waktu telah berjalan.

Beberapa petunjuk waktu di lingkungan memberi isyarat pada pikiran. Perjalanan ke dan dari tempat kerja misalnya, umumnya hanya terjadi pada hari kerja. Main tennis di siang hari, hanya terjadi pada akhir pekan.

“Pikiran kita mengkombinasikan masing-masing petunjuk untuk memberi rasa tentang hari ini hari apa,” jelas Adam.

Sebenarnya, ada kondisi ketika petunjuk eksternal untuk memperkirakan waktu tidak muncul sebanyak biasanya. Pada kondisi ini, pikiran akan menggunakan memori untuk mengisi gap sehingga tetap bisa mengingat hari ini hari apa.

Senada, Sarah Cowie, profesor psikologi dari Auckland University, menyebut ‘timekeeping’ semacam ini melekat pada kehidupan sehari-hari manusia. Dikutip dari RNZ, mekanisme ini berjalan bahkan tanpa harus disadari.

Pada situasi tertentu, seseorang tidak memiliki kebutuhan untuk memperhatikan waktu. Misalnya saat liburan. Pada saat itulah, otak merespons dengan cara yang menarik.

“Kebanyakan orang mengalami perasaan lepas dan bebas dari ikatan waktu,” katanya.

NEXT: Berapa lama seseorang bisa kehilangan kepekaan terhadap waktu?

Berapa lama seseorang bisa kehilangan kepekaan terhadap waktu? Menurut Sarah, hal itu tergantung durasi dan terutama keadaan.

“Tergantung seberapa banyak Anda bisa melepaskan petunjuk-petunjuk yang mengingatkan Anda pada kehidupan normal ‘9 to 5’,” kata Sarah.

Jika saat ini sedang mengalami kekacauan persepsi waktu selama libur, Adam mengatakan untuk tidak perlu khawatir. Begitu kembali ke rutinitas sehari-hari, kepekaan terhadap waktu dan ingatan akan kembali normal.

Simak Video “Video: Tips Mencegah Anak Sakit Saat Mudik”
[Gambas:Video 20detik]

Merangkum Semua Peristiwa