Jakarta –
Viral berburu harta karun digital ‘Koin Jagat’ di media sosial. Tidak sedikit generasi muda yang mengikuti permainan tersebut lantaran diiming-imingi hadiah uang tunai ratusan ribu hingga jutaan rupiah.
Koin virtual semacam itu konon tersebar di berbagai lokasi publik kota besar. Walhasil, beberapa fasilitas publik dilaporkan rusak, seperti terbongkarnya keramik dan tanah di taman yang banyak digali, atau terinjak.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Fauzi mengaku prihatin. Terlebih, antusiasme banyak terjadi di kalangan anak muda.
Ia juga mempertanyakan pemilik aplikasi Koin Jagat yang merugikan publik, karena sengaja menyebarkan informasi tidak jelas kebenarannya. Arifah meminta masyarakat untuk bersikap rasional.
“Mungkin masyarakat kita gampang percaya, ini sebetulnya harus ada penyadaran, pemahaman, tidak mudah tergoda dengan informasi-informasi yang kita belum tahu kebenarannya,” kata Arifah.
Selain banyak anak yang terlibat, fenomena pencarian Koin jagat juga memicu kepanikan. Karenanya, diperlukan pencarian informasi dan edukasi masif kepada masyarakat terkait kebenaran aplikasi tersebut.
“Ini baru terjadi dan kita akan mencari penyebabnya apa sih, sumbernya dari mana kok bisa jadi masif begitu,” lanjutnya.
“Ini perlu ada penyadaran dan menyadarkan masyarakat kalau melakukan sesuatu ya rasional gitu. Jadi, jangan terbawa oleh isu-isu yang kita tidak tahu kebenarannya,” ujar Arifah.
Pihak keluarga dan sekolah juga disebutnya perlu memberikan pendidikan pada anak-anak agar tidak ikut terpengaruh fenomena Koin Jagat semacam ini.
(naf/naf)