Gaduh Jenderal Kehormatan: Inilah Sosok Penyandang Pangkat Jenderal Besar yang Sudah Dihapuskan

1 March 2024, 22:42

TEMPO.CO, Jakarta – Pangkat jenderal bintang empat merupakan posisi puncak yang bisa dicapai oleh seorang perwira dalam struktur kepangkatan Tentara Nasional Indonesia (TNI). Pangkat ini menandai kualifikasi tertinggi dalam karier militer. Pangkat ini ditandai dengan lambang empat bintang emas. Bagaimana dengan pangkat jenderal kehormatan?Seorang yang memiliki pangkat Jenderal merupakan perwira teratas dalam hierarki kepangkatan TNI, yang memiliki tanggung jawab besar dalam memimpin dan mengelola operasi militer serta menegakkan kedisiplinan dan profesionalisme di antara anggotanya.Sebelumnya di Indonesia, diketahui sempat ada penyematan pangkat lebih tinggi, yakni pangkat bintang lima atau Jenderal Besar. Pangkat ini telah dihapuskan melalui Peraturan Pemerintah No 39 Tahun 2010. Sebelum dihapuskan, pangkat ini merupakan simbol penghargaan tertinggi yang diberikan oleh negara kepada individu yang telah memberikan jasa yang sangat besar bagi perkembangan bangsa dan negara. Sejarah mencatat hanya tiga orang yang pernah mendapatkan pangkat Jenderal Besar TNI, yaitu Jenderal Besar Soedirman, Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, dan Jenderal Besar Soeharto.Jenderal Besar Soedirman Jenderal Besar adalah salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah perjuangan Kemerdekaan Indonesia. Sebagai panglima besar Tentara Republik Indonesia (TRI), Soedirman memimpin perang gerilya melawan penjajah Belanda. Keberanian dan keteguhan hatinya dalam memimpin gerilya di hutan-hutan Jawa memberikan semangat bagi pasukan Indonesia untuk terus berjuang mempertahankan kemerdekaan.Jenderal Besar Abdul Haris NasutionJenderal Besar Abdul Haris Nasution juga merupakan figur penting dalam sejarah modern Indonesia. Dia terlibat dalam berbagai konflik dan operasi militer yang menentukan, termasuk Konfrontasi Indonesia-Malaysia. Nasution dikenal sebagai seorang strategis yang cakap dan memiliki pengaruh besar dalam pembentukan dan perkembangan TNI pasca-kemerdekaan.Iklan

Jenderal Besar SoehartoJenderal Besar Soeharto, yang kemudian menjadi Presiden kedua Republik Indonesia, adalah tokoh militer yang memiliki pengaruh politik yang kuat. Di samping kebijakan-kebijakan politiknya yang kontroversial, Soeharto juga terlibat dalam upaya pembangunan ekonomi yang ambisius, yang membawa Indonesia melalui periode pertumbuhan ekonomi yang cepat, meskipun ada kritik terhadap aspek otoriter dan pelanggaran hak asasi manusia dalam pemerintahannya.Meskipun pangkat Jenderal Besar telah dihapuskan, pengaruh dan warisan dari para pemegang pangkat tersebut tetap menjadi bagian integral dari sejarah dan budaya militer Indonesia. Kiprah mereka dalam memimpin dan mengabdi bagi bangsa telah meninggalkan jejak yang tak terhapuskan dalam perjalanan bangsa Indonesia.Teranyar, Presiden Joko Widodo alias Jokowi baru saja memberikan pangkat kehormatan Jenderal TNI kepada Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto. Gelar tersebut diberikan Jokowi kepada Prabowo di Markas Besar Tentara Nasional Indonesia, kawasan Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu, 28 Februari 2024.”Penganugerahan ini adalah penghargaan sekaligus peneguhan berbakti sepenuhnya pada bangsa dan rakyat Indonesia,” ujar Jokowi usai penganugerahan jenderal kehormatan tersebut.MICHELLE GABRIELA (MAGANG PLUS) | ANANDA RIDHO SULISTYA  | MUHAMMAD RAFI AZHARI | RISMA DAMAYANTI | GERIN RIO PRANATA | DANIEL A. FAJRI
Pilihan editor: Jokowi Diserbu Kritikan Buntut Berikan-prabowo-gelar-jenderal-tni-kehormatan, Kontras Gelar yang Tidak Pantas

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Provinsi

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi