Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the acf domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/xcloud.id/public_html/wp-includes/functions.php on line 6121
Festival Ketupat Meriahkan Perayaan Lebaran di Sumenep – Xcloud.id
Merangkum Semua Peristiwa
Indeks
Voi.id  

Festival Ketupat Meriahkan Perayaan Lebaran di Sumenep

Festival Ketupat Meriahkan Perayaan Lebaran di Sumenep

JAKARTA – Momen Lebaran di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, tidak hanya menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga sarat dengan nuansa budaya lokal yang kental.

Salah satu bentuk perayaannya adalah gelaran budaya Festival Ketupat, yang menjadi ikon tradisi masyarakat dalam menyambut hari kemenangan dengan semangat kebersamaan dan pelestarian warisan leluhur.

Festival ini diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep sebagai bagian dari upaya memperkenalkan dan melestarikan budaya lokal, terutama tradisi Tellasan Topak, yang selama ini dijalankan secara turun-temurun oleh masyarakat Madura setelah Idulfitri. Acara berlangsung meriah di kawasan Pantai Slopeng, Kecamatan Dasuk, dan dibuka langsung oleh Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo.

“Festival ini kami hadirkan sebagai media edukasi budaya sekaligus bentuk komitmen Pemkab dalam menjadikan kearifan lokal sebagai kekuatan pembangunan, khususnya di sektor pariwisata,” ungkap Bupati Fauzi dalam sambutannya.

Ia menekankan pentingnya memperkenalkan makna filosofis dari tradisi Lebaran Ketupat kepada generasi muda. Menurutnya, tradisi ini bukan sekadar perayaan kuliner, melainkan juga simbol kebersamaan dan nilai gotong royong yang perlu dijaga di tengah modernisasi.

Rangkaian Festival Ketupat tahun ini tidak hanya menampilkan ragam olahan ketupat, tetapi juga berbagai atraksi seni budaya khas Sumenep, seperti peragaan busana tradisional, pertunjukan musik saronen, dan tarian daerah. Salah satu momen yang paling dinanti adalah prosesi topak lober atau arak-arakan ketupat raksasa dan tumpeng ketupat, serta lomba seru perebutan ketupat yang melibatkan masyarakat.

Kepala Dinas Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disbudporapar) Sumenep, Mohammad Iksan, menjelaskan bahwa festival ini juga menggelar dua jenis kompetisi: lomba menu ketupat yang diikuti oleh perwakilan perangkat daerah dari empat kecamatan, serta lomba kreasi merangkai bentuk ketupat yang melibatkan 120 peserta.

“Dengan semangat Tellasan Topak, festival ini menjadi sarana menyatukan berbagai lapisan masyarakat, memperkuat identitas budaya, sekaligus mendukung geliat pariwisata lokal,” ujarnya.

Ketupat yang ditampilkan pun beragam bentuknya, mulai dari katopa’ sangoh (ketupat klasik yang sering dibawa dalam perjalanan), hingga bentuk-bentuk kreatif seperti katopa’ jhârân (bentuk kuda), katopa’ masjid, dan banyak variasi lainnya yang mencerminkan kreativitas serta kekayaan budaya masyarakat Sumenep.

Festival Ketupat 2025 bukan hanya menjadi hiburan bagi warga, tetapi juga tonggak penting dalam pelestarian budaya dan promosi pariwisata berbasis tradisi. Melalui acara ini, Pemkab Sumenep berharap identitas budaya Madura tetap hidup dan dikenal luas, baik oleh generasi muda maupun wisatawan yang datang berkunjung.

Merangkum Semua Peristiwa