Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Fenomena Jalanan Shanghai yang Padat Lalu Lintas tapi Senyap

Fenomena Jalanan Shanghai yang Padat Lalu Lintas tapi Senyap

Suasana jalan di Shanghai, China, tetap senyap meski ada kepadatan lalu lintas. Ada sebabnya mengapa suasana jalanan di sana sunyi kendati banyak kendaraan.

detikOto sedang berada di Shanghai, China, untuk menghadiri acara Global Geely Electrified pada 11-14 November 2024. Wilayah Pudong menjadi lokasi yang dituju pewarta dari Indonesia saat di Shanghai.

Populasi kendaraan energi baru (NEV) di Shanghai sudah sangat banyak dalam pengamatan detikOto. Pemandangan mobil listrik high end terparkir tanpa kanopi bukan hal aneh.

Dari data World Design Organization, Shanghai menempati urutan ke-28 sebagai kota paling macet sedunia. Kendati demikian, lalu lintasnya tidak bising knalpot dan klakson.

Senyapnya lalu-lintas di Shanghai ini tak lepas dari sudah banyaknya kendaraan energi baru. Cnev Post melansir data bahwa mobil di Shanghai sudah 51,24 persen atau sekitar 152.033 mobil plat baru merupakan mobil dengan energi baru.

Mobil energi baru tak cuma yang memakai listrik, tapi termasuk juga mobil hybrid. Selama detikOto di Shanghai, cuma sekali mendengar raungan knalpot, itu saat di kawasan The Bund, tempat nongkrong populer di sana. Ada satu mobil sport yang menggeber knalpotnya.

Tapi, NEV bukan hanya menjadi faktor utama yang mendasari senyapnya lalu-lintas di Shanghai. Ada larangan untuk membunyikan klakson saat berkendara di kota ini.

“Untuk kebisingan, sebenarnya tak ada perbedaan jauh dari sebelum dan sesudah mobil listrik marak,” kata Mandi, Senior Marketing Manager GAIC, dalam perbincangan dengan detikOto.

“Tapi, di sini membunyikan klakson itu dilarang,” kata dia menambahkan.

Ada aturan yang memang melarang di jalan lingkar luar kota dan area lain yang ditentukan oleh badan keamanan publik. Pihak Manajemen Lalu Lintas Kota Shanghai yang mengeluarkan regulasi itu. Ada hukuman denda bagi pelanggar aturan membunyikan klakson. Nilainya dendanya 100 yuan atau setara Rp 218 ribu.

Sementara untuk masalah polusi, Shanghai sudah melakukan upaya penanganan sejak 2010. Pabrik-pabrik yang menjadi penyebab utamanya sudah diminta pindah ke kota-kota sekitar Shanghai seperti Wuxi. Indeks kualitas udara di Shanghai berdasar data dari Air Matters saat ini di angka 28, yang berarti bagus.

(cas/dry)