Facebook Hadirkan Asisten AI di Layanan Kencan

Facebook Hadirkan Asisten AI di Layanan Kencan

Bisnis.com, JAKARTA— Meta akan menghadirkan asisten kecerdasan buatan (AI) di fitur Facebook Dating. 

Chatbot tersebut dirancang untuk membantu pengguna menemukan pasangan yang lebih sesuai dengan preferensi mereka. Misalnya, pengguna bisa memintanya mencari perempuan Brooklyn yang bekerja di bidang teknologi atau meminta saran untuk menyempurnakan profil kencan mereka.

Melansir laman TechCrunch, Selasa (23/9/2025), Meta juga memperkenalkan fitur baru bernama Meet Cute. Fitur ini dirancang untuk mengurangi rasa jenuh akibat terlalu banyak melakukan swipe, dengan cara memberikan satu pasangan kejutan setiap minggu yang dipilih berdasarkan algoritma.

Perusahaan mencatat jumlah pasangan yang terbentuk melalui Facebook Dating untuk kelompok usia 18–29 tahun meningkat 10% secara tahunan. Setiap bulan, ratusan ribu pengguna dalam kelompok usia tersebut membuat profil kencan di platform ini. 

Meski begitu, jumlah tersebut masih relatif kecil dibandingkan dengan kompetitor. Tinder, misalnya, memiliki sekitar 50 juta pengguna aktif harian, sementara Hinge mencatat 10 juta pengguna aktif harian.

Fitur berbasis AI kini sudah menjadi hal umum di aplikasi kencan arus utama. Bahkan, sejumlah aplikasi baru seperti Sitch mencoba tampil beda dengan menonjolkan fitur AI.

Raksasa industri kencan online, Match Group pemilik Tinder, Hinge, OKCupid, dan lainnya pada tahun lalu menjalin kemitraan dengan OpenAI dalam investasi AI senilai lebih dari US$20 juta atau sekitar Rp310 miliar. 

Padahal, perusahaan tersebut tengah menghadapi tantangan finansial setelah harga sahamnya turun sekitar 68% dalam 5 tahun terakhir.

Sejauh ini, investasi itu melahirkan sejumlah inovasi, seperti alat pemilih foto berbasis AI di Tinder yang memindai galeri kamera untuk menyeleksi foto profil terbaik, hingga fitur pencocokan pasangan dengan AI. 

Hinge juga meluncurkan fitur yang memungkinkan pengguna memperbaiki jawaban di kolom profil menggunakan AI.

Bumble pun tak ketinggalan menambahkan fitur serupa. Pendiri sekaligus mantan CEO Bumble, Whitney Wolfe Herd, bahkan sempat menimbulkan kontroversi ketika menyebut kemungkinan di masa depan pengguna akan memiliki “AI concierge” pribadi. Nantinya, AI tersebut bisa berinteraksi dengan AI orang lain untuk menilai kecocokan sebelum pengguna benar-benar bertemu langsung.