Jakarta –
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyampaikan smelter PT Freeport Indonesia (PTFI) dapat kembali beroperasi normal pada September 2025. PTFI telah menghentikan operasional smelter tersebut usai terjadi kebakaran di area kerja smelter PTFI di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) JIIPE, Gresik.
Erick mengatakan, memang terjadi penundaan produksi sehingga smelter baru kembali beroperasi pada September 2025.
“Kan nanti akan produksinya di bulan September (tahun depan). Ada delay beberapa bulan,” kata Erick saat ditemui di kantornya, Jakarta Pusat, Selasa (24/12/2024).
Beberapa waktu lalu, Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI) Tony Wenas mengatakan pihaknya menghentikan operasional smelter karena area yang terbakar vital yang mengkonversi gas karbondioksida (CO2). Insiden kebakaran tersebut terjadi pada fasilitas pemisahan gas bersih atau gas cleaning plant di smelter PTFI.
“Begitu terbakar ya memang harus berhenti beroperasi. Itu unitnya unit kecil dari kompleks yang besar, tapi itu vital karena dia mengkonversi atau mengolah gas CO2 supaya nggak terbuang ke udara karena itu kan mencemari,” kata Tony Wenas saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta Pusat.
Dia menjelaskan area pemisahan gas bersih ini berfungsi mengkonversi CO2 menjadi asam sulfat (H2SO4). Meskipun termasuk unit kecil, Tony menyebut tanpa area itu, pihaknya tidak bisa berproduksi.
“Jadi fungsi gas cleaning itu mengonversi CO2 ini menjadi H2SO4 itu fungsi kecil, tapi tanpa itu kita tidak bisa berproduksi,” jelas Tony.
(ara/ara)