Lumajang (beritajatim.com) – Kasus pelecehan yang dilakukan oknum guru ekstrakulikuler di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur sudah memakan banyak korban.
Informasinya, sudah ada enam siswi yang dilaporkan menjadi korban pelecehan seksual oknum guru ekstrakulikuler tersebut.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Lumajang Nugraha Yudha Mudiarto mengatakan, dari jumlah siswi yang sudah menjadi korban masih ada kemungkinan bisa bertambah.
Terlebih jika mengingat pelaku merupakan guru yang melatih drumband di 30 sekolah di wilayah Lumajang.
Belakangan diketahui bahwa mayoritas siswi yang menjadi korban merupakan mayoret drumband.
“Ini informasi sementara ada enam korban, tapi ini masih kita dalami, rata-rata korbannya mayoret. Sedangkan jumlah lembaga yang diampu pelaku ini ada 30, jadi mungkin masih bisa berkembang,” terangnya, Rabu (16/4/2025).
Atas tindakan tidak senonoh itu, proses pemanggilan terhadap pelaku diakui sudah dilakukan untuk memberikan keterangan dari adanya laporan tersebut.
Upaya pemanggilan mengungkapkan bahwa perilaku bejat itu memang benar dilakukan oleh pelaku kepada sejumlah siswi.
“Jadi, ini pelaku sudah kami panggil untuk dimintai keterangan dan yang bersangkutan mengakui semua perbuatannya,” ungkapnya.
Sebelumnya diberitakan bahwa seorang siswi kelas I di salah satu SMP di Lumajang berinisial R (14) telah menjadi korban pelecehan seksual.
Belum diketahui pasti sejauh mana aksi pelecehan itu sudah dilakukan oknum guru cabul tersebut kepada sejumlah siswinya. [has/beq]
