Elon Musk Gratiskan Layanan Starlink untuk Warga Terdampak Banjir di Sumut

Elon Musk Gratiskan Layanan Starlink untuk Warga Terdampak Banjir di Sumut

Bisnis.com, JAKARTA – Penyedia layanan yang dikembangkan oleh perusahaan milik Elon Musk, Starlink, menawarkan layanan gratis bagi warga yang terdampak banjir di wilayah Sumatra.

Melalui laman resminya, manajemen Starlink menyebut layanan gratis diberikan kepada pelanggan baru dan lama hingga akhir Desember 2025. 

“Bagi mereka yang terdampak banjir parah di Indonesia, Starlink menyediakan layanan gratis bagi pelanggan baru dan lama hingga akhir Desember 2025,” tulis Starlink, dikutip Sabtu (29/11/2025).

Lebih lanjut, manajemen menuturkan pelanggan aktif tidak perlu melakukan langkah apapun. Pihaknya akan secara proaktif menerapkan kredit layanan gratis ke akun pengguna.

Kemudian, untuk pelanggan yang saat ini ditangguhkan atau dijeda, Starlink juga menerapkan kredit layanan gratis, yang memungkinkan pengguna untuk mengaktifkan kembali dan memanfaatkan kredit layanan selama periode waktu yang diberikan, yakni hingga akhir Desember 2025.

Sementara itu bagi pelanggan baru di wilayah terdampak, Starlink juga akan menyediakan layanan gratis. “Setelah Anda membeli dan mengaktifkan layanan, silakan buat tiket dengan menyebutkan ‘Dukungan Banjir Indonesia’,” demikian informasi perusahaan.

Selain memberikan layanan gratis kepada masyarakat yang terdampak, Starlink turut bekerja sama dengan pemerintah Indonesia untuk segera membangun terminal dan memulihkan konektivitas ke wilayah-wilayah yang paling terdampak di Sumatra.

Adapun, korban meninggal dunia akibat bencana banjir bandang yang melanda Sumatra Utara mencapai 116 orang per Jumat (28/11/2025). Sementara itu, 42 orang masih dalam pencarian.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto. Perinciannya, korban meninggal dunia di Tapanuli Utara sebanyak 11, Tapanuli Tengah 47, Tapanuli Selatan 32, Kota Sibolga 17, Humbang Hasundutan 6, Kota Padang Sidempuan 1, dan Pakpak Bharat sebanyak 2 orang.

Suharyanto menambahkan bahwa sejauh ini tidak ada laporan korban meninggal dunia dari Mandailing Natal. Meski demikian, dia mengatakan bahwa data akan terus diperbarui karena banyaknya lokasi yang belum bisa diakses, sehingga jumlah korban berisiko bertambah dari wilayah-wilayah ini.

Terkait pengungsian, sebanyak lebih dari 1.000 keluarga mengungsi. Untuk Tapanuli Utara, kata dia, titik pengungsian sementara terpusat satu titik di jalur yang menghubungkan Tarutung ke Sibolga.

“Ada bangunan gereja di sana, dipakai untuk mengungsi, dicek sekitar ada 600 Kepala Keluarga [KK],” katanya.

Kemudian di Tapanuli Tengah sebanyak 1.100 KK mengungsi di fasilitas milik pemerintah daerah.

“Tetapi kalau siang kami hitung, kami cek sekitar 600, karena pada saat siang sebagian masyarakat yang mengungsi juga mengecek dan membantu membuka jalur-jalur yang masih putus,” kata Suharyanto.