Ekonom Ungkap Penyebab Harga Beras Meroket, Ingatkan Efek Bahayanya

23 February 2024, 14:35

Jakarta, CNBC Indonesia  – Harga beras terpantau masih bertahan tinggi melampaui harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah. Panel Harga Badan Pangan mencatat, harga beras hari ini, Jumat (22/2/2024), bertengger di Rp16.270 per kg premium. Sementara untuk beras medium turun Rp20, namun masih di level Rp14.210 per kg.
Sebagai perbandingan, berdasarkan Peraturan Badan Pangan Nasional No 7/2023, HET beras berlaku sejak Maret 2023 adalah:
– Rp. 10.900/kg medium, sedangkan beras premium Rp 13.900/kg untuk Zona 1 yang meliputi Jawa, Lampung, Sumsel, Bali, NTB, dan Sulawesi. Sementara

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

– HET beras di Zona 2 meliputi Sumatra selain Lampung dan Sumsel, NTT, dan Kalimantan dipatok Rp 11.500/kg medium dan beras premium Rp 14.400/kg
-Sementara di zona ke-3 meliputi Maluku dan Papua, HET beras medium sebesar Rp 11.800/kg, dan untuk beras premium sebesar Rp 14.800/kg.
Tak hanya itu, hingga beberapa hari lalu, RI sempat dihebohkan kelangkaan beras premium di ritel-ritel modern. 

Ekonom Senior INDEF Aviliani mengatakan, persoalan pangan seperti beras seringkali disebabkan oleh masalah pasokan.
“Kelas menengah kan mulai meningkat, teurtama yang premium. Kan kemarin mengalami masalah itu juga yang premium. Premium sebenarnya bukan tugas pemerintah sih. Tapi, sekarang jadi penting, karena masyarakat kelas menengah itu mulai meningkat,” kata Aviliani kepada wartawan usai talkshow “Geliat Ekonomi dan retail Pasca Pemilu di Indonesia” di Jakarta, Jumat (22/2/2024).
“Tanpa disangka, ternyata dari sisi supply juga mengalami hambatan,” tambahnya.
Untuk itu, dia merekomendasikan, pemerintah dan pengusaha bekerja sama.
“Terutama yang men-supply yang premium karena itu. Karena orang Indonesia masih makan beras,” ujarnya.
“Jangan sampai itu jadi bahan inflasi karena kita sudah bagus nih. Kita sudah menargetkan inflasi 3 plus minus 1. Jadi, jangan sampai melampaui itu karena kalau melampaui itu bisa berdampak ke mana-mana,” sebut Aviliani.

Pedagang Teriak
Secara terpisah, Sekjen Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Reynaldi Sarijowan mendesak Perum Bulog memastikan pendistribusian beras medium ke pasar tradisional dan retail.
“Bulog harus memastikan pendistribusian beras medium ke pasar tradisional dan retail. Jika Bulog lebih fokus kepada bantuan pangan secara kemasannya dan tidak mengindahkan permintaan Presiden untuk mengguyur di pasar tradisional dan retail, maka lebih celaka lagi kondisi yang akan kita hadapi ke depan,” katanya dalam keterangan resmi, Jumat (22/2/2024).
Dia menuturkan, ada beberapa penyebab terjadinya lonjakan harga beras ini. Termasuk molornya musim tanam dan otomatis musim panen.
“Kemudian tahun lalu produksinya terbatas. Yang terjadi ialah ketidakseimbangan antara supply and demand,” sebutnya.
“Dan ini yang harus diwaspadai oleh semua pihak agar stok-stok yang di miliki khususnya beras premium agar segera dikeluarkan. Termasuk pabrik-pabrik lokal, karena semakin tertahan beras premium, semakin naik harganya dan kondisinya akan semakin buruk,” kata Reynaldi.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

Harga Sembako Terus Naik, Cabai Rawit di DKI Tembus Rp70.000

(dce)

Partai

Institusi

K / L

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Negara

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi