Efek Kurang Minum Tak Cuma Kekurangan Cairan, Juga Ganggu Kesehatan Sendi

Efek Kurang Minum Tak Cuma Kekurangan Cairan, Juga Ganggu Kesehatan Sendi

Jakarta

Banyak orang mengira efek kurang minum air mineral hanya sebatas kekurangan cairan dan mineral atau menganggapnya sebagai masalah sepele. Padahal, kebiasaan sepele seperti ini juga bisa berdampak pada kesehatan sendi, terutama jika tubuh kekurangan cairan dan mineral alami dalam jangka panjang.

Dokter Ortopedi, dr. Asa Ibrahim Zainal Asikin, Sp.OT, menyampaikan cairan sinovial pada sendi manusia berperan penting sebagai pelumas alami yang menjaga pergerakan tulang agar tetap lancar. Jika tubuh kekurangan cairan atau mineral, pelumas ini berkurang sehingga sendi menjadi kaku, nyeri, dan rentan aus.

“Sendi manusia dilindungi oleh cairan sinovial yang berfungsi sebagai pelumas agar tulang bisa bergerak mulus tanpa gesekan. Cairan ini sebagian besar terdiri dari air dan mineral. Ketika tubuh kekurangan cairan, apalagi jika kualitas air yang dikonsumsi rendah atau minim mineral, produksi cairan sinovial bisa terganggu. Akibatnya, sendi menjadi kaku, mudah nyeri, dan lebih cepat mengalami keausan,” ujar dr. Asa dalam keterangannya, Jumat (31/10/2025).

Ia menjelaskan bahwa tanda-tanda seperti nyeri, kaku, atau bunyi ‘krek’ saat sendi digerakkan tidak boleh diabaikan. Kondisi tersebut bisa menjadi sinyal awal bahwa pelindung alami pada sendi mulai menipis dan mengalami kerusakan.

“Ciri-cirinya bisa berupa rasa nyeri saat bergerak, sendi terasa kaku terutama di pagi hari, atau bahkan muncul bunyi ‘krek’ saat digerakkan. Ini bisa jadi pertanda bahwa pelindung alami di sendi, yaitu tulang rawan dan cairan sinovial, mulai mengalami kerusakan,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa kurangnya asupan air mineral seringkali tidak disadari sebagai faktor pemicu gangguan sendi. Padahal, kekurangan cairan dan mineral yang terjadi terus-menerus bisa mengurangi produksi cairan pelumas alami.

“Salah satu penyebabnya memang faktor seperti usia, kelebihan berat badan, atau terlalu sering melakukan aktivitas berat. Tapi yang sering dilupakan adalah kurangnya asupan air mineral,” tambahnya.

Selain itu, kebiasaan kurang bergerak bisa memperburuk kondisi sendi, terutama jika tubuh juga kekurangan cairan dan mineral, sehingga sendi lebih mudah kaku, nyeri, dan berisiko mengalami pengeroposan tulang lebih cepat.

“Kurang gerak alias mager itu bukan cuma bikin badan kaku, tapi juga bikin tulang dan sendi jadi bermasalah. Kalau tubuh kekurangan cairan dan mineral, produksi cairan sinovial, pelumas alami sendi pun akan terganggu. Jadinya sendi kaku, nyeri, dan lama-lama tulang bisa keropos sebelum waktunya,” katanya.

Tak hanya itu, kekurangan asupan mineral juga dapat berdampak langsung pada kekuatan tulang dan otot. Jika dibiarkan, kondisi ini tak hanya memicu nyeri sendi, tapi juga meningkatkan risiko pengeroposan tulang serta gangguan postur tubuh.

“Kalau kebutuhan mineral tidak terpenuhi, apalagi jarang minum air mineral berkualitas, tulang bisa jadi lebih rapuh dan mudah nyeri. Risiko seperti osteopenia atau osteoporosis pun bisa muncul lebih cepat. Selain itu, kekurangan mineral juga bisa melemahkan otot penyangga tulang belakang, bikin postur memburuk dan sakit pinggang jadi sering terjadi,” katanya.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa kandungan mineral alami dalam air mineral memiliki peran penting untuk menjaga fungsi dan kekuatan sendi. Dengan memenuhi kebutuhan mineral alami, tubuh dapat mempertahankan elastisitas tulang rawan serta mempercepat proses regenerasi jaringan tulang.

“Karena itu, penting untuk rutin minum air mineral yang mengandung mineral alami seperti magnesium, kalsium, dan kalium. Mineral-mineral ini berperan dalam menjaga kesehatan sendi,” pungkasnya.

(anl/ega)