Asisten Profesor Chong Jack Kian, kepala dan konsultan senior di Layanan Vaskular dan Endovaskular Rumah Sakit Umum Sengkang menekankan temuan ini tidak boleh disalahartikan bahwa berdiri tidak dianjurkan. Hal yang perlu ditekankan adalah bila hanya berdiri dalam waktu lama, tidak secara signifikan menurunkan risiko penyakit kardiovaskular.
“Berdiri sambil bergerak sebentar-sebentar seharusnya menjadi tujuan,” saran Prof Chong.
“Sejalan dengan upaya Badan Promosi Kesehatan, aktivitas selalu dianjurkan. Jika hal itu tidak dapat dicapai melalui latihan khusus yang disengaja, maka kita harus mencari kesempatan untuk melakukannya sepanjang hari kerja.”
“Berdiri selama dua jam sehari adalah durasi rata-rata yang dihabiskan kebanyakan orang untuk berdiri dan tidak semua orang akan mengalami komplikasi,” kata Dr. John Wang, seorang ahli bedah vaskular dan umum di PanAsia Surgery Group.
Ia menunjukkan bahwa penelitian tersebut menunjukkan hanya 2,5 persen dari peserta yang mengalami masalah peredaran darah. Penelitian tersebut juga tidak membedakan pasien, yang mungkin sudah rentan terhadap kondisi tersebut, seperti varises yang sudah ada sebelumnya atau riwayat keluarga.
“Mengekstrapolasi temuan ini ke semua pasien dari semua kelompok umur dan menetapkan batas berdiri dua jam sehari agak berlebihan. Pekerjaan dan mata pencaharian orang dapat terpengaruh dengan salah tafsir data ini,” kata Dr. Wang.
Berdiri Lebih Banyak Bakar Kalori?
Perbedaan pengeluaran kalori antara duduk dan berdiri adalah 80 kalori per jam dan berdiri 88 kalori per jam, hanya ada selisih delapan kalori per jam, menurut penelitian ini.
“Perbedaan itu adalah tentang energi yang terkandung dalam dua wortel bayi,” kata Dr Wang.
Namun, banyak orang berasumsi berdiri membutuhkan usaha yang jauh lebih besar daripada duduk dan membakar lebih banyak kalori untuk mempertahankan postur tubuh dan tetap tegak.
Ciri-ciri Masalah karena Terlalu Lama Berdiri
Masalah peredaran darah dapat bermanifestasi dalam bentuk ringan seperti spider veins pembuluh darah halus, seperti benang, berwarna merah dan reticular veins semburat biru atau hijau, berdiameter 1 mm hingga 3 mm.
“Seiring berjalannya hari, bagian otot betis mungkin terasa berat, mudah lelah, atau kram,” kata Dr Wang.
“Varises, menjadi masalah paling umum, sering kali disebabkan oleh hipertensi vena,” kata Prof Chong. Hal ini terjadi ketika darah mengumpul di daerah pergelangan kaki akibat katup di vena tidak berfungsi optimal, katanya. Varises dapat menyebabkan gejala kaki terasa berat, nyeri, gatal, dan mungkin bengkak.
(naf/kna)
