Media Ibrani: Draft Perjanjian dari Israel Tergantung Panglima Hamas di Gaza Muhammad Al-Sanwar
TRIBUNNEWS.COM – Situs web Israel, Walla melaporkan perkembangan negosiasi pertukaran tahanan dan sandera antara Gerakan Hamas dan Israel demi tercapainya kesepakatan gencatan di Gaza.
Mengutip para pejabat Israel, laporan itu menyatakan kalau Israel dan para mediator (Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat) menyetujui rancangan terkait perundingan dengan gerakan Hamas.
“Draf tersebut telah dikirim ke Hamas, dan tanggapannya diperkirakan akan diberikan dalam waktu 24 jam ke depan,” kata laporan itu dikutip Khaberni, Senin (13/1/2025).
Menurut sumber tersebut, orang yang akan mengambil keputusan akhir atas rancangan tersebut adalah komandan sayap militer Hamas di Gaza, Muhammad al-Sanwar.
Menurut situs Ibrani tersebut, pihak Israel sudah sangat fleksibel dalam beberapa hari terakhir mengenai sejumlah masalah dalam negosiasi tersebut.
Para pejabat menambahkan, Israel menunggu tanggapan Hamas, setelah itu baru akan ditentukan apakah kesepakatan telah tercapai atau belum.
Komandan Brigade Al Qassam, sayap militer Hamas di Gaza, Muhammad al-Sanwar.
Berada di Titik Kritis, Kesepakatan Israel-Hamas Hampir Final
Negosiasi untuk gencatan senjata di Jalur Gaza dilaporkan berada pada titik “kritis”.
Delegasi Israel tiba di ibu kota Qatar, Doha, pada Minggu (12/1/2025), dipimpin oleh Kepala Mossad, David Barnea.
Seorang sumber senior di Hamas secara eksklusif mengatakan kepada situs berbahasa Arab milik The New Arab, Al-Araby Al-Jadeed, pada Sabtu bahwa hampir semua rincian dari “konsep akhir” kesepakatan gencatan senjata Gaza telah selesai.
Sumber tersebut mengungkapkan bahwa para mediator kini bersiap mengumumkan kesepakatan gencatan senjata, setelah delegasi Israel yang dikirim oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tiba.
Upaya gencatan senjata sebelumnya telah gagal, tetapi kali ini, sumber Palestina menunjukkan bahwa situasinya berbeda, dan kesepakatan gencatan senjata hampir siap.
Sumber Palestina lainnya mengatakan kepada Al-Araby Al-Jadeed bahwa tim teknis dari negara-negara mediator, termasuk AS, Qatar, dan Mesir, serta kedua belah pihak, telah menyelesaikan persiapan kesepakatan tersebut.
Mereka menambahkan bahwa kesepakatan itu akan dilaksanakan dalam 24 jam setelah Netanyahu menyetujuinya.
Jejak asap terlihat setelah tembakan roket dari Jalur Gaza menuju Israel, pada 26 September 2024. (Foto oleh Abed Rahim Khatib/Flash90.)
Utusan Donald Trump Hadir
Pada Jumat (10/1/2025), Steve Witkoff, utusan Presiden Terpilih AS Donald Trump, tiba di Doha.
Kunjungan tersebut bertujuan mempercepat proses negosiasi gencatan senjata.
Witkoff bertemu dengan Perdana Menteri Qatar Mohammed bin Abdulrahman Al Thani.
Setelah itu, ia bertemu dengan Netanyahu di Israel pada Sabtu.
Faktor lain yang memperkuat kemungkinan tercapainya kesepakatan gencatan senjata kali ini adalah pertemuan yang akan datang antara Gal Hirsch, pejabat Israel yang bertanggung jawab atas negosiasi tawanan yang ditahan oleh Hamas, dengan Kepala Komite Internasional Palang Merah (ICRC), Mirjana Spoljaric Egger.
Hamas dilaporkan akan membebaskan 33 tawanan Israel pada tahap awal perjanjian, sebagai imbalan pembebasan tahanan Palestina.
Ada indikasi bahwa Trump ingin mengamankan kesepakatan gencatan senjata sebelum pelantikannya sebagai Presiden AS pada 20 Januari.
Israel Mungkin Menarik Pasukan dari Koridor Philadelphia
Meskipun rincian kesepakatan gencatan senjata masih dirahasiakan, Al-Araby Al-Jadeed melaporkan bahwa usulan gencatan senjata terbaru melibatkan penarikan pasukan Israel dari Koridor Philadelphia, yang memisahkan Jalur Gaza dari Mesir, pada hari-hari terakhir perjanjian tersebut.
Netanyahu sebelumnya bersikeras untuk menguasai Koridor Philadelphia serta Persimpangan Netzarim di tengah Jalur Gaza.
Hal ini yang menyebabkan gagalnya perundingan sebelumnya, yang memperpanjang Perang Gaza.
Pada tahap awal perjanjian, pasukan Israel akan mundur sebagian dari Gaza, sementara pos pengamatan Israel di wilayah yang hancur akan tetap ada, menurut sumber yang berbicara kepada Al-Araby Al-Jadeed.
Penarikan penuh pasukan Israel akan terjadi pada akhir perjanjian.
Netanyahu Bicara dengan Biden
Joe Biden diperkirakan menelepon PM Israel, Netanyahu bicarakan terkait Philadelphia pada Rabu (21/8/2024), malam (X/Twitter)
Mengutip Al Jazeera, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berbicara dengan Presiden AS Joe Biden pada Minggu.
Netanyahu memberi tahu Biden tentang mandat yang telah dia berikan kepada tim negosiasi Israel, yang kini berada di Doha, untuk membahas gencatan senjata dan kesepakatan pembebasan tawanan.
Tim Israel diperkirakan akan tinggal setidaknya satu hari lagi di Doha untuk merampungkan rincian akhir kesepakatan potensial.
Biden menekankan bahwa sekarang adalah waktu yang tepat untuk gencatan senjata, meskipun pernyataan serupa telah disampaikan lebih dari setahun yang lalu.
Serangan Israel Berlanjut
Meski ada kemajuan dalam negosiasi gencatan senjata, Israel terus melancarkan serangan terhadap warga sipil di Jalur Gaza.
Serangan udara Israel menewaskan delapan orang di sebuah sekolah yang menampung pengungsi di Jabalia, Gaza Utara, dilansir The New Arab.
Setidaknya 46.565 orang tewas akibat serangan Israel, sebagian besar wanita dan anak-anak, dengan lebih dari 109.000 lainnya terluka.
Wilayah tersebut mengalami kehancuran total akibat serangan, dan sebagian besar penduduk terpaksa mengungsi berkali-kali. Jumlah korban tewas yang sebenarnya diyakini lebih tinggi daripada angka resmi.
(oln/khbrn/*)