Jakarta –
Event lari Pocari Sweat Run 2025 di Bandung belakangan viral di media sosial. Bukan soal kemeriahan, melainkan adanya kontroversi komunitas lari yang membagikan bir di dalam gelas plastik jelang garis finish.
Aksi ini mendapatkan banyak kritikan dari para warganet karena dianggap sebagai sesuatu yang melanggar aturan. Pasalnya, Kota Bandung punya Peraturan Daerah (Perda) Nomor 11 Tahun 2010 tentang Pelarangan, Pengawasan, dan Pengendalian Minuman Beralkohol.
Saat ditanya mengenai efek dari alkohol saat olahraga, spesialis kedokteran olahraga dr Andhika Raspati, SpKO mengatakan, minum bir saat long run dapat memberikan dampak buruk.
“Jadi bir atau alkohol punya efek diuretik, jadi yang dikhawatirkan adalah dehidrasi. Alkohol itu merangsang tubuh untuk membuang cairan lebih banyak dari yang seharusnya, apalagi untuk yang long run ya,” kata dr Dhika saat dihubungi detikcom, Jumat (25/7/2025).
“Jadi ya memang benar, risiko dehidrasinya jadi lebih tinggi,” sambungnya.
Selain itu, lanjut dr Dhika, alkohol juga dapat memberikan dampak buruk lain bagi para pelari, seperti mengganggu pemulihan.
“Selain peluang dehidrasi meningkat adalah dia mengganggu atau menghambat proses recovery jaringan kita. Jadi kalau kita olahraga itu kan pingin recovery berlangsung sempurna ya,” kata dr Dhika.
“Olahraga kan ‘merusak’ tubuh, tapi dengan proses recovery yang baik, dia akan berkembang tuh kebugaran kita. Otot jadi lebih baik, lebih kuat, lebih cepat kontraksinya,” tutupnya.
Halaman 2 dari 2
(dpy/up)
Heboh Bagi-bagi Bir Saat Lari
4 Konten
Aksi bagi-bagi bir di event lari menuai kontroversi. Selain menabrak norma, dari sisi kesehatan ada dampak buruk minuman beralkohol bagi tubuh.
Konten Selanjutnya
Lihat Koleksi Pilihan Selengkapnya
