Surabaya (beritajatim.com) – Dokter forensik menemukan hal ganjil di 2 jenazah yang diautopsi usai tragedi Vasa Hotel. Perlu diketahui, 4 orang menjadi korban usai menenggak miras di Cruz Lounge Bar Vasa Hotel, Jumat (22/12/2023) kemarin. Mereka adalah Refly, Reza, Indro dan Mitra. 3 nama awal dinyatakan meninggal dunia dan sudah dikebumikan.
Kepala Instalasi Kedokteran Forensik dan Medikolegal RSUD dr. Soetomo Dr. Abdul Aziz mengatakan, mesti menemukan keanehan di dua jenazah yang diautopsi ia belum bisa membeberkan hasilnya ke publik.
“Tentu hasilnya kita menemukan kelainan-kelainan pada autopsi tersebut. Juga kita menegakkan apakah itu memang meninggal karena alkohol atau tidak, dalam pemeriksaan penunjang untuk sampai saat ini masih dalam proses pemeriksaan,” katanya, Jumat (29/12/2023).
Dalam melakukan pemeriksaan zat-zat penunjang yang diperlukan, kedokteran forensik melibatkan Labfor Polda Jatim. Kedokteran forensik membutuhkan informasi jenis alkohol yang dikonsumsi korban lewat uji toksikologi.
“Apakah itu alkohol jenis etanol metanol atau isopentanol, itu harus konfirmasi dari pihak Lab. Alkohol itu macem-macem, dan alkohol yang sering dikonsumsi adalah jenis etanol. Kalau metanol itu jarang, mungkin penyalahgunaan sering digunakan. Mungkin orang awam tidak paham dengan metanol. Metanol kalau di masyarakat itu spiritus. Metanol lebih berbahaya,” sambungnya.
Selain pemeriksaan toksikologi, Tim Forensik juga bekerja sama dengan Laboratorium Patologi Anatomi Central RSUD dr Soetomo. Pemeriksaan itu dilakukan untuk mengetahui kelainan organ akibat mengkonsumsi etanol ataupun metanol.
“Satu lagi genatomy, untuk mengetahui kelainan organ akibat mungkin yang diduga alkohol jenis etanol ataupun metanol itu. Untuk jelasnya berapa lama menyelesaikan pemeriksaan itu, saya tidak bisa memberikan jawaban,” ungkapnya.
Sementara ketika ditanya kondisi organ dalam kedua jasad yang dilakukan autopsi itu, Dr. Aziz tak memiliki wewenang menjelaskan kepada publik.
“Kita melakukan autopsi, mohon maaf bukan ranah publik. Kalau memang pengen akses informasi itu, ke penyidik. Saat ini belum launching hasil pemeriksaan penunjang dan sampai saat ini belum ada hasilnya,” paparnya.
Sedangkan, ketika di tanya apakah vodka dan rum saat dicampur jus cranberries apakah dapat meningkatkan daya racun hingga merenggut tiga nyawa sekaligus, Dr. Aziz mengaku tidak tahu.
“Yang berkembang di masyarakat itu kan ada campuran jus apa itu. Dan apakah jus itu membuat sinergisme meningkatkan daya racunnya. Tidak kita gak tau. Kalau menjelaskan terkait farmakologi itu bukan kewenangan kami, bukan kompetensi kami. Mungkin ahli farmakologi. Yang jelas secara simpel, metanol itu lebih berbahaya daripada etanol,” pungkasnya. [ang/aje]