Surabaya (beritajatim.com) – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya bekerjasama dengan perguruan tinggi untuk mendeteksi pohon rawan tumbang menggunakan alat khusus sebagai langkah mitigasi risiko cuaca ekstrem, Senin (22/12/2025).
Upaya ini krusial dilakukan guna meminimalisir bahaya saat angin kencang dan hujan deras, yang akhir-akhir ini sering melanda Kota Pahlawan.
Kepala DLH Kota Surabaya, Dedik Irianto, menjelaskan bahwa karakteristik pohon ini jauh lebih komplek dibanding dengan struktur bangunan, bangunan memiliki usia struktur yang jelas sejak awal berdiri.
”Pohon-pohon ini kondisinya semakin tua, dan pada saat angin kencang kemarin, beberapa di antaranya sudah ada yang tumbang,” ujar Dedik pada Senin (22/12/2025).
Oleh karena itu, ia memastikan bahwa DLH tengah melakukan pemetaan menyeluruh untuk mengidentifikasi pohon mana saja yang rentan dan berisiko roboh.
“Kita kerjasama dengan perguruan tinggi, dan yang diedukasi bukan hanya DLH. Kemarin BPBD, DPKP juga,” jelasnya.
Dalam prosesnya, para petugas lapangan dikumpulkan untuk mempelajari cara menilai tingkat kerawanan pohon secara akurat melalui teknologi tersebut.
Meski uji coba alat telah dipraktikkan langsung di lapangan untuk membandingkan kondisi antar-pohon, Dedik menyebutkan bahwa saat ini fokus utama masih pada pelatihan personel.
“Kita kemarin turun ke lapangan juga untuk ngecek antara pohon ini, pohon ini, kita cek ada alatnya memang,” ungkap Dedik.
Dan setelah tahap uji coba dan pelatihan ini tuntas, DLH akan segera melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap seluruh pepohonan di wilayah Surabaya.
“Kemarin masih uji coba alat dan melatih petugas-petugas. Jadi setelah itu baru nanti kita cek semuanya,” tutupnya.
