Kediri (beritajatim.com) – Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Kediri, M Ridwan, mengungkapkan bahwa Kota Kediri akan mengalokasikan pupuk subsidi jenis urea dan NPK untuk memenuhi kebutuhan petani selama musim tanam awal tahun ini. Total alokasi pupuk subsidi ini mencakup 656 ton pupuk urea dan 1.253 ton pupuk NPK, yang jumlahnya sama dengan tahun sebelumnya.
“Pendistribusian pupuk subsidi dilakukan melalui kios-kios resmi yang tersebar di tiga kecamatan, yakni Mojoroto, Kota, dan Pesantren. Kecamatan Mojoroto memiliki jumlah kios terbanyak, yaitu tiga kios, sementara Kecamatan Kota dan Pesantren masing-masing memiliki dua kios,” katanya.
Ridwan berharap jumlah pupuk subsidi yang dialokasikan ini mampu mencukupi kebutuhan petani selama satu musim tanam. Selain pupuk subsidi, petani juga dianjurkan menggunakan pupuk organik untuk meningkatkan penyerapan nutrisi oleh tanah.
“Cukup atau tidaknya pupuk subsidi untuk satu musim bersifat relatif. Namun, harapannya bisa mencukupi. Penggunaan pupuk organik juga dianjurkan agar tanah dapat menyerapnya dengan baik,” jelas Ridwan, yang berdomisili di Pare.
Proses penyaluran pupuk subsidi kini lebih mudah, dengan persyaratan yang sudah disederhanakan. Petani dapat mengakses pupuk subsidi secara pribadi, melalui kelompok tani, atau dengan perwakilan. Semua data dan kebutuhan pupuk sudah terintegrasi melalui aplikasi Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (E-RDKK).
Memasuki musim tanam, kebutuhan utama petani adalah ketersediaan pupuk. Oleh karena itu, pendistribusian pupuk subsidi menjadi prioritas untuk memastikan produktivitas lahan tetap optimal. Setiap petani akan mendapatkan dua jenis pupuk subsidi, yakni urea dan phonska.
Untuk lahan seluas 0,25 hektare, petani dapat memperoleh 96 kilogram pupuk urea dan 88 kilogram pupuk phonska. Harga pupuk subsidi juga ditetapkan sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET). Pupuk urea dengan berat 50 kilogram dibanderol Rp112.500, sementara pupuk phonska dengan berat yang sama dihargai Rp115 ribu.
“Harga pupuk subsidi saat ini masih terjangkau dan mencukupi kebutuhan petani,” ujar Jarno, salah satu petani di Kecamatan Pesantren.
Petani berharap distribusi pupuk subsidi bisa dilakukan lebih awal, mengingat musim penghujan yang tidak menentu serta jadwal penanaman yang maju. Ketersediaan pupuk yang tepat waktu akan membantu petani mengoptimalkan hasil panen mereka.
Dengan alokasi pupuk subsidi yang memadai dan sistem distribusi yang sudah terintegrasi, Pemkot Kediri optimistis kebutuhan petani di wilayahnya dapat terpenuhi dengan baik selama musim tanam tahun ini. [nm/beq]
