DKI Tambah 9 Stasiun Pemantau Kualitas Udara, Pengusaha Diminta Beli Water Mist

26 January 2024, 18:02

TEMPO.CO, Jakarta – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menambah jumlah Stasiun Pemantauan Kualitas Udara (SPKU) yang ada di wilayahnya. Dari lima yang ada sebelumnya, sejak 2011 lalu, penambahan dilakukan sebanyak sembilan stasiun lagi hasil pengadaan 2023. Harapannya, langkah strategis untuk penanganan polusi udara ke depannya dapat lebih mudah ditentukan dengan bertambahnya jaringan SPKU tersebut. Masyarakat juga disebutkan dapat ikut memantau kualitas udara di Jakarta secara langsung melalui aplikasi JAKI dan website Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta.Satu di antara sembilan Stasiun Pemantauan Kualitas Udara yang baru itu berlokasi di GOR Ciracas, Jakarta Timur. Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono turut memantaunya dalam peresmian sejumlah infrastruktur lingkungan hidup pada Jumat pagi, 26 Januari 2024.”SPKU ini dibangun melalui program Dinas Lingkungan Hidup bekerja sama dengan Dinas Pemuda dan Olahraga. Saya apresiasi Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga yang telah memberikan tempat untuk SPKU ini,” kata Heru melalui keterangan tertulis usai kunjungan tersebut.Heru menerangkan, jumlah SPKU di DKI Jakarta masih akan ditambah lagi pada tahun ini hingga total nantinya ada sebanyak 18 unit yang tersebar di 18 titik. Heru Budi menyatakan jaringan alat pemantau kualitas udara itu berteknologi tinggi sehingga penambahannya  bisa memaksimalkan pemantauan kualitas udara yang representatif sesuai standar dan regulasi. Kepala Sekretariat Presiden, mantan Wali Kota Jakarta Utara, ini juga mengklaim kualitas udara di Jakarta saat ini cukup baik. Hal itu dinilainya dari data pengukuran kualitas udara yang terdapat di website Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta. “Hari ini saya cek kualitas udara Jakarta, semuanya cukup baik,” katanya.Heru Budi mencontohkan indeks polutan PM2,5 sebesar 41 dari standar 55. Lalu PM 10 berada di angka 47 dari nilai ambang 75. “Semuanya berada di bawah standar baku mutu. Artinya cukup bagus,” ujarnya.
Water Mist Jalan Terus dan Diminta DiperluasDalam kesempatan ini Heru juga menyatakan bakal mempertahankan penerapan semprot air untuk produksi kabut air, disebut juga tirai hujan, sebagai salah satu upaya memperbaiki kualitas udara di Jakarta. Cara ini pernah mendulang kritikan luas karena dianggap tak menjawab masalah polusi udara Jakarta.Alasan Heru Budi adalah menyiapkan langkah untuk menghadapi kondisi udara di segala situasi. “Seperti saat musim kemarau, saya mengimbau penerapan water mist di gedung-gedung tinggi agar terus digencarkan,” kata dia.Karena itu, ia meminta jajarannya, mulai dari wali kota dan dinas terkait, seperti Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan (DCKTRP) dan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi DKI Jakarta, untuk mendorong semua pemilik gedung tinggi agar segera memasang watermist.Iklan

“Karena kita setiap tahunnya ketemu lagi musim panas. Jadi saya mengimbau, para pengusaha untuk segera membeli water mist,” katanya sambil menambahkan, “Hal ini juga sesuai hasil keputusan rapat di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI satu tahun lalu.”Sebaran Stasiun Pemantau Kualitas Udara Milik DKIKepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta Asep Kuswanto mengatakan, jumlah ideal SPKU yang seharusnya dimiliki Jakarta sebanyak 25 unit. Untuk itu, Pemprov DKI Jakarta akan terus berupaya menambah unit SPKU agar penananganan kualitas udara makin optimal.Pada 2024, kata Asep, akan dipasang empat SPKU yang lokasinya ditentukan berdasarkan kajian oleh para ahli di bidangnya. ”Penempatan lokasi SPKU harus dilakukan dengan kajian untuk merepresentasikan variasi aktivitas manusia, termasuk pusat olahraga, kawasan hutan kota, dan hunian padat penduduk,” ucap Asep.Adapun sebanyak sembilan unit Stasiun Pemantauan Kualitas Udara hasil pengadaan 2023, sebanyak tiga di antaranya berada di wilayah Jakarta Timur yakni di GOR Ciracas; Jakarta lnternational Equestrian Park, Pacuan Kuda, Pulo Mas; dan Kebon Bibit Pertanian Asro Wisata, Cilangkap.Selebihnya ada di PPOP Ragunan (Jakarta Selatan), GOR Cendrawasih (Jakarta Barat)
TMB Gombol Pava, Kalideres (Jakarta Barat), Rusunawa, Penjaringan (Jakarta Utara), RPTRA Manggala Bisma, Papanggo (Jakarta Utara), dan Pulau Panggang (Pulau Seribu).Sedangkan lima unit yang sudah ada sejak 2011 berada di Bundaran HI (Jakarta Pusat), Kebon Jeruk (Jakarta Barat), Kelapa Gading (Jakarta Utara), Jagakarsa (Jakarta Selatan), dan Lubang Buaya (Jakarta Timur). Pilihan Editor: Fenomena Bulan Purnama Serigala Januari, Sejarah dan Efeknya

Tokoh

Partai

Institusi

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Provinsi

Negara

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Transportasi