Jakarta, CNN Indonesia — Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta akan mendesain ulang trotoar dan jalur sepeda di Simpang Santa, Jakarta Selatan.
“Sekarang sedang dilakukan analisis data dan didesain terkait dengan kebutuhan pejalan kaki dan pesepeda,” kata Kepala Dishub Jakarta, Syafrin Liputo di Balai Kota Jakarta, Rabu (10/5).
Ia mengatakan Institute for Transportation and Development Policy (ITDP) telah melakukan survei di Simpang Santa untuk mencari tahu karakteristik lalu lintas di lokasi tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Dari data-data yang dikumpulkan kemudian dilihat kebutuhannya berapa itu didesain, itu dikomunikasikan,” katanya.
Koalisi sipil sebelumnya mengkritik kebijakan rekayasa lalu lintas penutupan putaran balik di persimpangan Pasar Santa pada pertengahan April lalu. Pasalnya, rekayasa tersebut turut menghapus jalur sepeda dan pejalan kaki.
Koalisi sipil terdiri dari Green Peace, Koalisi Pejalan Kaki, komunitas Bike to Work (B2W) Indonesia, Road Safety Association, FDTJ (Forum Diskusi Transportasi Jakarta), dan KPBB (Komisi Penghapusan Bensin Bertimbel).
“Penghancuran trotoar menjadi jalan raya, jelas langkah set back (mundur),” kata Ketua Koalisi Pejalan Kaki Alfred Sitorus dalam keterangan tertulis, Minggu (16/4).
Jalan di sekitar Pasar Santa sebelumnya merupakan trotoar yang dibangun di era Gubernur Anies Baswedan. Namun, akibat kebijakan rekayasa lalu lintas di kawasan pertigaan lampu merah Santa, trotoar itu dihancurkan dan diganti jalan raya.
Aktivis Greenpeace Bondan Andrianu mengatakan penghancuran trotoar dan jalur sepeda itu melanggar hukum karena bertentangan dengan amanat putusan Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat.
“Penghilangan lajur sepeda dan fasilitas pejalan kaki di Jalan Santa ini bertentangan dengan amanat putusan PN Jakarta Pusat yang mengabulkan gugatan warga negara atas pencemaran udara Jakarta,” ujar Bondan.
(yoa/bmw)
[Gambas:Video CNN]
