Dirut PLN Sebut Hidrogen Lebih Murah dari BBM, Hanya Rp 276/Km

21 February 2024, 11:30

Jakarta, CNBC Indonesia – PT PLN (Persero) mengungkapkan kendaraan yang menggunakan sumber energi hidrogen lebih murah bila dibandingkan dengan kendaraan yang menggunakan bahan bakar basis fosil atau Bahan Bakar Minyak (BBM).
Hal itu seperti yang diungkapkan oleh Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo. Dia mengungkapkan bahwa sumber energi hidrogen yang digunakan untuk kendaraan justru lebih hemat bila dibandingkan kendaraan yang menggunakan BBM.
Darmawan mengatakan dengan menggunakan BBM biaya yang harus dikeluarkan sebesar Rp 1.300 per 1 kilometer (Km). Adapun, jika menggunakan kendaraan listrik dengan pengisian daya di rumah biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 350-400 per Km. Sedangkan, bila menggunakan hidrogen biaya yang harus dikeluarkan ‘hanya’ Rp 276 per KM.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Kalau menggunakan hydrogen refueling stationĀ (HRS) yang ada di sini, biayanya hanya sekitar Rp 276 saja per km. Coba bandingkan dengan biaya menggunakan BBM Rp 1.300 per km. Ini yang jelas adalah satu kalau BBM ada sebagian yang diimport. Kalau ini semuanya produk dalam negeri,” ujar Darmawan dalam acara peresmian Hydrogen Refueling Station, di Senayan, Jakarta Selatan, Rabu (21/2/2024).
Selain biaya yang dikeluarkan lebih murah, Darmawan bilang, hidrogen yang digunakan itu tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca sama sekali. Adapun, penurunan emisi yang bisa dicapai dengan mengunakan sumber energi hidrogen mencapai 4,15 juta ton CO2 per tahun.
“Energi dengan emisi gas rumah kaca tinggi menjadi emisi gas rumah kaca yang sangat rendah. Alangkah indahnya bagaimana transisi energi, transisi juga transportasi yang tadinya berbasis pada fossil fuel. Menjadi renewable energy yang jauh lebih murah. Bisa terjadi dengan adanya pilot project ini,” tambahnya.

Di lain sisi, Plt. Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jisman P. Hutajulu mengungkapkan penggunaan hidrogen juga sebagai langkah untuk mendukung program transisi energi di dalam negeri.
“Berbagai sumber menyatakan hidrogen akan berperan secara strategis dalam era transisi global. Hidrogen merupakan salah satu-satunya pembawa energi nol karbon selain listrik yang sedang dipertimbangkan serius untuk transportasi rendah karbon, dekarbonisasi di sektor industri, pembangkit dan penyediaan panas,” ungkapnya dalam kesempatan yang sama.
Dia juga mengatakan bahwa hidrogen bisa menambah rasio elektrifikasi di Indonesia. Dia menilai hidrogen yang digunakan untuk kendaraan juga bisa dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik untuk melistriki Indonesia.
“Ini menjadi salah satu cara untuk menyelesaikan rasio elektrifikasi kita. Percuma kita ngomong 35 ribu megawatt. Percuma kita ngomong ada 1 gigawatt pembangkit kita. Tapi di desa-desa, ini selalu mendorong. Jadi kita harus menjaga. Pemerintah harus hadir,” tandasnya.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

Punya Bahan Bakar Kendaraan Baru, PLN Dekati Toyota & Hyundai

(pgr/pgr)

Partai

Institusi

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Provinsi

Negara

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Statement

Fasum

Transportasi