Diprotes, Bus Si Mas Ganteng Tak Lagi Turunkan Penumpang di Stasiun Bojonegoro

Diprotes, Bus Si Mas Ganteng Tak Lagi Turunkan Penumpang di Stasiun Bojonegoro

Bojonegoro (beritajatim.com) – Operasional Bus Si Mas Ganteng rute Tuban–Bojonegoro terpaksa diubah setelah mendapat protes dari para tukang ojek dan pebecak di sekitar Stasiun Bojonegoro. Mereka menilai kehadiran bus yang menawarkan fasilitas gratis dan langsung menuju stasiun merugikan pendapatan mereka.

Sebagai tindak lanjut, Pemerintah Kabupaten Tuban dan Bojonegoro sepakat mengalihkan lokasi penurunan penumpang. Mulai Kamis (8/5/2025), Bus Si Mas Ganteng tidak lagi diizinkan menaikkan atau menurunkan penumpang di Stasiun Bojonegoro, melainkan dialihkan ke Terminal Rajekwesi.

“Ini hasil koordinasi awal kami dengan Dishub Bojonegoro, untuk mengondusifkan situasi,” ujar Kepala Bidang Lalu Lintas Angkutan Jalan DLHP Tuban, Imam Isdarmawan.

Dengan skema baru ini, penumpang kereta yang hendak melanjutkan perjalanan ke Tuban harus menggunakan ojek atau becak menuju Terminal Rajekwesi. Imam menegaskan, perubahan ini bersifat sementara dan bisa dievaluasi ulang dalam koordinasi lanjutan. Ia menyebut skema transportasi publik tetap harus mengacu pada UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

Sementara itu, Dishub Bojonegoro akan memperketat pengawasan terhadap tukang ojek dan pebecak agar tidak mematok tarif di luar batas kewajaran. “Masyarakat bisa melapor ke Dishub jika menemukan tarif yang tidak wajar. Kami akan tindaklanjuti,” kata Muhammad Aris Hidayatullah, Kepala Bidang Angkutan Darat dan Air Dishub Bojonegoro.

Bus Si Mas Ganteng adalah program andalan Pemkab Tuban untuk menyediakan transportasi aman, nyaman, dan terintegrasi. Bus ini melayani rute Tuban–Bojonegoro dengan keberangkatan pagi dan sore, masing-masing pukul 05.00 WIB dan 16.15 WIB dari Tuban, serta pukul 07.30 WIB dan 18.30 WIB dari Bojonegoro. [lus/beq]