Jakarta –
Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta buka suara soal laporan puluhan anak jatuh sakit di Cakung, Jakarta Timur, diduga terdampak uji coba operasional Refuse-Derived Fuel (RDF) Plant Rorotan, imbas pencemaran udara di wilayah tersebut.
Kepala Dinkes DKI Jakarta Ani Ruspitawati mengatakan pihaknya saat ini masih melakukan pemeriksaan untuk memastikan penyebab pasti gangguan kesehatan yang dialami warga.
“Kita lagi periksa, kita sekarang lagi cek. Teman-teman tim kesehatan lagi turun,” ujar Ani saat ditemui detikcom di Jakarta, Rabu (5/11/2025).
Ani menuturkan tim dari Puskesmas Cakung, Cilincing, dan Dinas Kesehatan Provinsi DKI sudah diturunkan untuk meninjau kondisi warga serta melakukan pemantauan kualitas udara di sekitar kawasan Rorotan.
“Tim kita, Puskesmas Cakung, Cilincing, dan Dinkes sedang turun di lapangan,” lanjut Ani.
Menurutnya, meskipun laporan warga sedang dalam penelusuran, tidak menutup kemungkinan kasus penyakit yang muncul juga dipengaruhi faktor cuaca dan iklim tak menentu.
“Tidak menutup kemungkinan memang saat ini karena cuacanya, iklimnya juga memang menyebabkan penyakit-penyakit yang menyerang pernapasan seperti ISPA memang sedang tinggi di mana-mana,” ujarnya.
Menurut Ani, peningkatan kasus infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) tengah terjadi di berbagai wilayah Jakarta akibat perubahan cuaca dan kualitas udara. Karena itu, tim kesehatan diminta memastikan apakah kasus di Cakung Timur berkaitan langsung dengan aktivitas RDF Plant atau merupakan bagian dari peningkatan kasus musiman.
Laporan Warga
Sebelumnya, Ketua RT 18 Cakung Timur, Wahyu Andre Maryono, melaporkan sekitar 20 anak di wilayahnya mengalami sakit sejak Oktober 2025, diduga akibat pencemaran udara dari uji coba RDF Plant Rorotan.
“Betul ada 20 orang warga saya yang mengalami beragam penyakit terkait udara. Itu baru warga RT saya, belum dari wilayah lain,” kata Wahyu, dikutip dari Antara.
Menurut Wahyu, penyakit yang dialami warga bervariasi, mulai dari batuk, pilek, muntah, mata merah, hingga ISPA. Lima anak dilaporkan masih sakit hingga awal November.
Warga meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menghentikan sementara operasional RDF Plant Rorotan karena dianggap belum memenuhi standar operasional prosedur (SOP) dan berdampak pada kesehatan serta kenyamanan lingkungan.
“Kami minta ini menjadi perhatian serius pemerintah karena warga yang mengalami dampaknya,” ujarnya.
Halaman 2 dari 2
(naf/kna)
