Diminta Jadi Oposisi, PDIP: Belum Bersuara, Bukan Berarti Diam

9 March 2024, 11:26

TEMPO.CO, Jakarta – Politikus Senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Andreas Hugo Pareira, merespons pernyataan politikus partai NasDem, Irma Suryani Chaniago, yang menyebut bahwa PDIP lebih baik ketika menjadi oposisi. “Tidak perlu khawatir dengan positioning PDI Perjuangan,” ujar Andreas ketika dihubungi Tempo, Sabtu, 9 Maret 2024. Menurut dia, partai yang dipimpin oleh Megawati Soekarnoputri itu sudah pernah mengalami semua peristiwa politik di Republik ini, mulai dari partai di dalam atau luar pemerintah maupun partai yang direpresi oleh penguasa. “Kalaupun sekarang ini PDI Perjuangan belum bersuara, bukan berarti diam,” tuturnya. Anggota Komisi X DPR RI itu mengklaim PDIP pasti akan berjuang dan bergerak bersama wong cilik menuju Indonesia Emas 2045.Sebelumnya, Ketua DPP Partai NasDem, Irma Suryani Chaniago, menyinggung sikap PDIP dalam kontestasi politik. Menurut dia, posisi partai berlambang banteng moncong putih itu lebih baik menjadi oposisi, ketimbang berada di dalam pemerintahan.“PDIP ini bagusnya jadi oposisi. Iya bagus, tapi ketika dia menang, dia enggak bagus. Karena ketika dia menang, dia diam seperti kura kura,” kata Irma dalam diskusi bertajuk Election Talk di Universitas Indonesia, dikutip melalui laman YouTube FISIP UI, Jumat, 8 Maret 2024. “Tapi ketika dia kalah, baru dia betul-betul menjadi wong cilik. Itu pendapat saya.”Iklan

Adapun PDI Perjuangan sempat bersuara mengenai hak angket untuk mengusut dugaan kecurangan Pemilu 2024. Usul itu disampaikan oleh tiga anggota DPR dari Fraksi PKS, PKB, dan PDIP dalam rapat paripurna DPR pada Selasa, 5 Maret 2024.Mereka adalah anggota Fraksi PKS Aus Hidayat Nur, anggota Fraksi PKB Luluk Nur Hamidah dan anggota Fraksi PDIP Aria Bima. Ketiganya kompak menyuarakan pengguliran hak angket dalam sidang tersebut lewat interupsi yang disampaikan kepada pimpinan sidang yang juga politikus Partai Gerindra, yaitu Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad.Pilihan Editor:  Ramai IUP UGM di Media Sosial, Ini Penjelasannya