Surabaya (beritajatim.com) – Dilaporkan melakukan penganiayaan oleh mantan kekasihnya Elly Dianawati Saleh (46), Ketua Bawaslu Surabaya Novli Bernardo Thyssen merasa nama baiknya dicemarkan. Ia pun mempertimbangkan untuk melakukan upaya hukum untuk membersihkan namanya.
“Elly telah menyerang personal saya. Dia pernah menuduh saya pernah melakukan penganiayaan terhadap wanita lain, terus dia juga menuduh saya sebagai psikopat, maka dari itu jika dalam waktu 3 x 24 jam dia tidak melakukan klarifikasi dan membuktikan kebenaran omongan dia maka saya akan laporkan balik dia ke pihak kepolisian,” kata Novli, Sabtu (28/09/2024).
Novli mengatakan, Elly beberapa kali meminta sejumlah uang untuk membayar utang kepada teman-teman kantornya dan membayar uang kos. Permintaan itu, tidak dihiraukan oleh Novli karena diluar kemampuannya. Novli menyebut bahwa ketika kemauan Elly tidak dipenuhi, ia tidak segan melukai diri sendiri. Elly pernah mengancam Novli bahwa dirinya akan minum racun.
“Tak jarang pula dia juga menyakiti saya, menggigit tubuh saya. Namun karena saya dengan dia ada hubungan serius dan mau ke jenjang pernikahan, maka saya sabar sabarkan siapa tahu dia bisa berubah,” imbuh Novli.
Sebelumnya, Ketua Bawaslu Surabaya membantah melakukan pemukulan dan penganiayaan kepada kekasihnya Elly Dianawati Saleh. Ia juga menjelaskan kronologi dan meralat waktu kejadian yang dilaporkan oleh Elly ke Polrestabes Surabaya.
“Di laporan kan tercatat penganiayaannya terjadi pada 12 Juli 2024. Padahal, dia muntah di mobil saya itu pada Kamis (11/07/2024) dini hari. Saat itu usai kami nobar pertandingan Belanda vs Inggris,” kata Novli diwawancarai Beritajatim.com, Sabtu (28/09/2024).
Novli menceritakan, awalnya dia dan Elly kencan dan nongkrong di sebuah angkringan di kota Surabaya. Saat nongkrong, Novli mendapatkan ajakan dari teman sekaligus seniornya untuk nonton bareng Semifinal Euro 2024 yang mempertemukan Belanda dan Inggris pada Kamis (11/07/2024) pukul 02.00.
saat kejadian itu Elly sudah tinggal di kos-kosan dan bukan di Apartemen. Novli pun mengantar Elly hingga ke depan kos saat itu ia baru mengetahui bahwa Elly ternyata muntah di mobilnya.
“Saya gatau dia muntahnya dimana. Ketika tiba di kos saya bangunkan dia agar jalan ke kosnya. Tapi elly gamau pulang. Maunya sama saya. Itu jam setengah 4 pagi. Saya ini kan jarang pulang dan capek lalu saya dihadapkan dengan kondisi begitu. Dia saya suruh pulang,” jelas Novli.
Karena tidak mau pulang, menurut Novli, Elly marah dan langsung memukuli dirinya sendiri. Novli pun berusaha menenangkan sebelum akhirnya Elly memilih pulang dan kembali ke kamar kos. Sementara Novli, pulang ke rumahnya. (ang/kun)
