Surabaya (beritajatim.com) – Pendidikan Dasar Militer (Diksarmil) di Satuan Pendidikan (Satdik) XB Kolat X resmi dibuka pada 14 April 2025 dan diikuti oleh 504 peserta wanita dari berbagai disiplin ilmu. Mereka tergabung dalam program Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) Batch 3 yang digelar di Akademi Angkatan Laut (AAL), sebagai bagian dari strategi pemerintah dalam membentuk generasi muda yang tangguh dan siap bersaing di kancah global.
Komandan Satdik XB Kolat X, Kolonel Marinir Kakung Priyambodo, S.T., M.Han., menegaskan bahwa Diksarmil merupakan fondasi strategis untuk mencetak generasi unggul dengan jiwa kepemimpinan dan semangat bela negara.
“Diksarmil bukan hanya tentang kedisiplinan dan fisik semata, namun juga proses pembentukan mental, integritas, dan nasionalisme. Kita ingin mencetak pemimpin muda yang siap menghadapi tantangan dan memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan bangsa,” tegas Kolonel Kakung.
Lebih dari sekadar pelatihan fisik, program ini mengintegrasikan pembekalan strategis, pelatihan manajerial, dan penguatan karakter kebangsaan. Kolonel Kakung menekankan pentingnya kesiapan mental dan moral peserta, yang kelak menjadi agen perubahan di tengah masyarakat.
“Ini bukan hanya soal siap secara fisik, tetapi juga siap secara mental dan moral. Mereka adalah calon-calon pemimpin masa depan dengan jiwa nasionalisme kuat yang akan membawa perubahan positif di tengah masyarakat,” tambahnya.
Menteri Pertahanan RI, Letjen TNI (Purn.) Dr. Sjafrie Sjamsoeddin, juga menyoroti pentingnya SPPI sebagai program pembentuk karakter sekaligus penguat kapasitas pemuda dalam menghadapi tantangan zaman seperti ketahanan pangan, pembangunan inklusif, dan penguatan nilai-nilai demokrasi.
Program SPPI mengusung pendekatan dari desa ke pusat, di mana peserta tidak hanya dibekali materi akademik, tetapi juga diterjunkan langsung ke lapangan untuk memahami realitas sosial, menyusun program pembangunan, dan mengelola sumber daya secara berkelanjutan.
Rektor Universitas Pertahanan (Unhan) RI, Letjen TNI (Purn.) Jonni Mahroza, S.I.P., M.A., M.Sc., Ph.D., menilai SPPI sebagai wujud nyata dari visi strategis negara dalam membangun generasi muda yang memiliki karakter kuat dan daya saing tinggi. “Melalui SPPI, kita membentuk pemuda sebagai agen perubahan menuju Indonesia Emas 2045. Mereka akan menjadi pilar penting dalam menghadapi era global yang dinamis dan kompleks,” ujarnya.
Pelaksanaan Diksarmil Satdik XB Kolat X di bawah kepemimpinan Kolonel Marinir Kakung Priyambodo dan Komandan Kolat X Brigjen TNI Marinir Rachmat Djunaidy menjadi bukti komitmen Pemerintah Republik Indonesia di bawah Presiden Prabowo Subiyanto dalam mencetak sumber daya manusia unggul yang mandiri, berdaulat, dan siap bersaing di tingkat global. [ram/beq]
