Liputan6.com, Jakarta Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, melakukan kunjungan kerja ke Jalan Tol Binjai–Langsa pada Selasa (24/12). Didampingi oleh Kepala BBPJN Sumatra Utara, Stanley Cicero Haggard, serta jajaran eksekutif PT Hutama Karya (Persero), kunjungan ini bertujuan untuk memantau langsung pengoperasian ruas tol sepanjang 38,5 km.
Kunjungan tersebut turut dihadiri oleh Executive Vice President (EVP) Divisi Pembangunan Jalan Tol, Pulung Satyo Anggono, dan EVP Divisi Operasi dan Pemeliharaan Jalan Tol, Dwi Aryono Bayuaji.
Dalam kesempatan itu, Wapres Gibran meninjau gerbang tol, control room, dan berdiskusi mengenai rencana operasional dua seksi baru yang saat ini masih berstatus fungsional.
Kedua seksi, yakni Tanjung Pura–Pangkalan Brandan dan Indrapura–Kuala Tanjung, ditargetkan akan beroperasi tanpa tarif mulai Januari 2025, setelah Sertifikat Laik Operasi (SLO) diterbitkan.
“Dengan segera dioperasikannya dua seksi baru, diharapkan masyarakat dapat merasakan manfaat nyata, terutama dalam meningkatkan konektivitas dan mobilitas di wilayah Sumatra Utara,” ungkap Gibran Rakabuming Raka, Selasa (24/12/2024).
Antusiasme Masyarakat terhadap Jalur Fungsional
Menurut EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim, ruas fungsional Tanjung Pura–Pangkalan Brandan telah mulai dibuka pada 21 Desember 2024 dengan jam operasional pukul 07.00–17.00 WIB hingga 5 Januari 2025. Hingga saat ini, trafik kendaraan terus meningkat, mencapai 4.478 kendaraan per hari.
“Kehadiran ruas tol ini mendapat respons positif dari masyarakat, terutama untuk memperlancar arus mobilitas selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025,” ujar Adjib.
Pangkas Waktu Tempuh
Jalan Tol Binjai–Langsa adalah bagian dari proyek strategis Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS). Sebelumnya, Seksi 1 (Binjai–Stabat) telah beroperasi sejak 11 Februari 2022, sementara Seksi 2 (Stabat–Tanjung Pura) mulai beroperasi pada 17 Juli 2024.
Kini, dengan difungsionalkannya Seksi 3 (Tanjung Pura–Pangkalan Brandan), waktu tempuh antara Binjai dan Pangkalan Brandan dapat dipangkas dari 1,5 jam menjadi hanya 30 menit.