Banyuwangi (beritajatim.com) – Pemerintah Pusat melalui Kementerian PUPR berencana akan merevitalisasi Pasar Banyuwangi. Anggaran yang disiapkan cukup besar yakni mencapai Rp 200 Milyar.
Rencananya, bangunan pasar di pusat Kota Banyuwangi itu akan menjadi pusat perbelanjaan dan kawasan heritage. Bahkan, terintegrasi dengan bangunan Asrama Inggrisan di sebelah selatan pasar.
Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan Banyuwangi, Nanin Oktaviantie menyebut, desain arsitektur nantinya bakal tetap mempertahankan ke khasan Banyuwangi. Pasar Banyuwangi didesain memiliki gedung utama yang terdiri dua lantai dengan arsitektur khas Osing, Banyuwangi.
Selanjutnya, pasar akan dibagi menjadi tiga areal. Di antaranya, pasar basah, pasar kering, dan area kuliner. Termasuk dilengkapi dengan gedung parkir.
“Pemugaran pasar akan dilakukan dengan teliti, mengingat Pasar Banyuwangi ini ada bangunan yang merupakan cagar budaya,” ungkap Nanin.
Saat ini, lanjut, Nanin menyebut kesiapan areal relokasi saat ini sudah mencapai 90 persen.
“InshaAllah sudah siap, tinggal sedikit pembenahan. Musala, toilet, area parkir, hingga instalasi listrik dan air sudah ada. Pedagang tinggal masuk,” ujarnya.
Total ada 352 pedagang yang nantinya harus meninggalkan lapak mereka sementara. Para pedagang akan direlokasi ke tempat baru yakni di Gedung Wanita Paramitha Kencana yang jaraknya sekitar 200 meter dari Pasar Banyuwangi. (rin/ian)