Deretan Fenomena Langit Menakjubkan yang Menghiasi Tahun 2026

Deretan Fenomena Langit Menakjubkan yang Menghiasi Tahun 2026

Bisnis.com, JAKARTA — Momen menakjubkan di luar angkasa selalu menarik perhatian karena menghadirkan keindahan serta peristiwa alam yang jarang terjadi. Fenomena ini menjadi pengingat bahwa alam semesta menyimpan banyak keajaiban.

Sepanjang tahun 2026, berbagai fenomena langit diperkirakan akan menghiasi langit di berbagai belahan dunia. Peristiwa-peristiwa ini dapat disaksikan pada waktu tertentu dan menjadi pengalaman menarik bagi para pengamat langit.

Beragam kejadian langit tersebut mencakup fenomena unik yang patut dinantikan oleh masyarakat.

Dilansir dari National Geographic, berikut rangkaian fenomena ini menawarkan kesempatan langka untuk menikmati keindahan luar angkasa.

1. Supermoon Mendekati Jupiter (3 Januari)

Fenomena supermoon akan menghiasi awal tahun dengan tampilan yang mengesankan. Pada Sabtu malam, 3 Januari, Bulan purnama bersinar lebih terang dari biasanya dan tampak berdekatan dengan planet Jupiter karena jaraknya sedang paling dekat dengan Bumi.

Momen terbaik untuk menyaksikannya terjadi saat Bulan mulai terbit menjelang matahari terbenam. Walau ukuran aslinya tetap sama, ilusi optik membuat Bulan terlihat lebih besar di dekat cakrawala, dan purnama bulan Januari ini dikenal sebagai wolf moon yang dikaitkan dengan meningkatnya aktivitas serigala di musim dingin.

2. Oposisi Jupiter (10 Januari)

Pada pertengahan Januari, Jupiter mencuri perhatian saat mencapai posisi oposisi pada 10 Januari, ketika Bumi berada tepat di antara planet raksasa ini dan Matahari. Posisi tersebut membuat Jupiter berada lebih dekat ke Bumi dibandingkan sejak Desember 2024, sehingga tampak lebih besar dan lebih terang, terutama pada 9 dan 10 Januari, dan kondisi sejelas ini baru akan terulang lagi pada 2027.

Fenomena ini bisa dilihat ketika matahari terbenam dengan mengarah ke bagian timur. Sepanjang bulan ini, Jupiter berada di konstelasi Gemini dan akan terlihat sepanjang malam, membentuk segitiga sementara bersama Sirius dan Sabuk Orion.

3. Planet Sejajar di Malam Hari (Akhir Februari)

Pada minggu terakhir bulan Februari, langit malam dihiasi fenomena penyelarasan enam planet yang sering disebut parade planet. Sesaat setelah matahari terbenam, Venus, Merkurius, dan Saturnus dapat diamati di arah barat, terlihat berdekatan dan cukup rendah di dekat cakrawala.

Ketiga planet tersebut bisa dilihat tanpa alat bantu, sementara Neptunus yang berada tak jauh darinya memerlukan teleskop untuk diamati dengan jelas. Di sisi lain, Jupiter tampak lebih tinggi di langit selatan dekat Bulan, sedangkan Uranus berada di sekitar gugusan Pleiades dan hanya bisa terlihat dengan teropong kuat atau teleskop.

4. Gerhana Bulan Total (3 Maret)

Pada pagi hari 3 Maret, gerhana Bulan total akan membuat Bulan tampak berwarna jingga kemerahan yang dikenal sebagai blood moon. Meski namanya terdengar menyeramkan, fenomena ini terjadi melalui proses alam yang mudah dipahami.

Peristiwa ini muncul ketika Bumi berada tepat di antara Matahari dan Bulan sehingga bayangannya menutupi seluruh permukaan Bulan. Cahaya biru tersaring oleh atmosfer Bumi, sementara cahaya merah dan oranye diteruskan ke Bulan dan memberi warna tembaga yang khas.
Gerhana Bulan total 3 Maret dapat disaksikan di sebagian besar Amerika Utara dan Selatan, wilayah Pasifik, serta Asia dan Oseania, dengan pemandangan terbaik di bagian barat Amerika Serikat, Kanada, kepulauan Pasifik, dan Selandia Baru. Fenomena ini menjadi yang paling menarik pada tahun 2026 karena gerhana Bulan pada 27–28 Agustus hanya bersifat sebagian dan tidak menampilkan blood moon.

5. Titik Balik Musim Semi (20 Maret)

Di bagian bumi utara, ekuinoks musim semi tidak hanya menghadirkan udara yang lebih hangat dan durasi siang yang lebih panjang. Peristiwa ini juga sering diikuti oleh kemunculan aurora yang lebih intens akibat pengaruh kemiringan Bumi.

Keindahan cahaya langit tersebut semakin diperkuat oleh puncak aktivitas Matahari dalam siklus 11 tahunan pada 2024–2025 yang efeknya masih terasa hingga 2026. Karena itu, bulan Maret dikenal sebagai waktu yang tepat untuk menyaksikan aurora di Alaska, dengan peluang lebih besar berkat langit cerah dan meningkatnya aktivitas geomagnetik.

6. Konjungsi Venus-Jupiter (8-9 Juni)

Langit malam pada tanggal 8 dan 9 Juni akan dihiasi pemandangan menarik ketika Venus dan Jupiter terlihat sangat berdekatan, hanya terpaut sedikit lebih dari 1 derajat atau sekitar selebar jari kelingking di cakrawala barat. Pada waktu yang sama, Merkurius juga dapat diamati berada di sekitar keduanya selama kurang lebih satu jam setelah matahari terbenam.

Meski jarak terdekat Venus dan Jupiter terjadi pada tanggal 8 dan 9 Juni, keindahan pasangan planet ini masih dapat dinikmati beberapa hari setelahnya. Jangan lewatkan tanggal 17 Juni, saat Venus dan Jupiter tampak sejajar dengan Merkurius serta bulan sabit, menciptakan susunan langit yang semakin memukau.