Jakarta, CNBC Indonesia – Satuan Kerja Khusus Pelaksana kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat, dari beberapa proyek migas yang masuk ke dalam Proyek Strategis Nasional (PSN), baru satu proyek yang berhasil beroperasi secara penuh.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan, sampai pada Desember 2023, investasi untuk proyek migas dalam PSN mencapai US$ 45,09 miliar atau setara Rp 702,23 triliun (asumsi kurs Rp 15.574 per US$).
Terdapat beberapa PSN migas di dalamnya, namun baru 1 proyek yang terealisasi mulai berproduksi yakni BP Tangguh Train 3 pada 24 November 2023. “BP Tangguh Train 3 diresmikan Presiden November 2023 lalu,” ujar Dwi saat RDP Komisi VII DPR RI bersama SKK Migas dan KKKS, Jakarta, Rabu (13/3/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dia mengatakan setidaknya ada empat PSN yang masih mengantre untuk bisa mulai berproduksi. PSN tersebut yakni Asap Kido Merah, BP Tangguh: UCC, Abadi Masela, Indonesia Deepwater Development (IDD). Ada pula 1 proyek yang diusulkan untuk menjadi PSN yakni Geng North.
“Proyek strategis nasional kami laporkan juga bahwa pertama total investasi untuk PSN US$ 45 Miliar dengan total kapasitas produksi 65.000 BOPD minyak dan 4.256 MMSCFD gas,” jelasnya.
Detailnya, Proyek Genting Oil Kasuri diharapkan bisa mulai berproduksi untuk FLNG pada tahun 2025 mendatang. PSN tersebut memiliki total investasi US$ 3,37 miliar.
Proyek BP Tangguh: UCC ditargetkan selesai Final Investment Decision (FID) pada Q2 2024. Proyek tersebut memiliki nilai investasi sebesar US$ 3,84 miliar.
Selanjutnya PSN Abadi Masela memiliki target onstream pada tahun 2029 mendatang. Proyek tersebut sejatinya telah merevisi Plant of Development (PoD) sebanyak 2 kali. Total investasi proyek tersebut adalah US$ 20,9 miliar.
Kemudian proyek IDD dan Geng North ditargetkan bisa mulai onstream pada tahun 2027 mendatang. Sedangkan skema pengembangan Southern Hub (IDD) dari Gendalo-Gandang, Northern Hub: Gehem-Geng North.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Harga Minyak Melejit, Investasi Migas RI Tembus Rp185 Triliun
(pgr/pgr)
