Blitar (beritajatim.com) – Realisasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Blitar kembali menghadapi ujian berat. Kali ini, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Sumberasri, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, terpaksa berhenti beroperasi total alias “kukut” sementara waktu.
Penyebab tutupnya SPPG Sumberasri tersebut karena belum adanya aliran dana operasional dari pemerintah pusat di Jakarta. Kondisi ini dikonfirmasi langsung oleh Kepala Satuan Tugas Makan Bergizi Gratis (Satgas MBG) Kabupaten Blitar, Khusna Lindarti.
“Alasannya masalah administrasi sehingga dana dari pusat belum cair dan sehingga mereka belum bisa belanja,” ungkap Khusna Lindarti, Sabtu (20/12/2025).
Khusna membenarkan bahwa SPPG Sumberasri sudah tidak lagi memproduksi makanan sejak tanggal 15 Desember 2025 lalu. Pemerintah Kabupaten Blitar pun tidak tahu sampai kapan kondisi ini akan berlangsung. “Tentu kita tidak bisa menjamin sampai proses administrasi itu selesai dan layak untuk dibayarkan,” imbuhnya.
Pernyataan ini menyingkap fakta tajam mengenai sentralisasi anggaran program MBG. Ketika keran dana dari pusat tersumbat, nasib SPPG di daerah pun menjadi pertaruhan. “SPPG Sumberasri baru akan kembali beroperasi setelah aliran dana kembali lancar,” tambahnya.
Jumlah SPPG Tutup Terus Bertambah
Tutupnya SPPG Sumberasri menambah daftar hitam dapur makan bergizi gratis (MBG) di Blitar Raya yang tak kuat beroperasi usai dana dari pusat belum turun. Sebelumnya, ada SPPG Talun 2 yang mengumumkan berhenti beroperasi dengan alasan yang sama.
Bergeser ke Kota Blitar, kondisinya juga serupa. Ada dua SPPG di Bumi Bung Karno yang kukut. Kedua SPPG yang tidak beroperasi tersebut berada di Pakunden dan Klampok, Kota Blitar. Kondisi ini tentu cukup miris. Di tengah situasi tersebut, masyarakat Blitar masih berharap program ini bisa dijalankan secara berkelanjutan dan bukan sekadar gebrakan semata. (owi/kun)
