Pamekasan (beritajatim.com) – SMA Negeri 2 Pamekasan, menjadi salah satu penerima manfaat program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang sementara dihentikan akibat tidak adanya suplai dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) sebagai pihak dapur penyedia MBG, Senin (17/11/2025).
Pemberhentian suplai tersebut terjadi dikabarkan karena dana operasional MBG dari pemerintah pusat belum cair, sehingga mengakibatkan siswa yang selama ini rutin menerima makan siang untuk sementara tidak lagi mendapatkan layanan MBG.
“Kemarin mamang sudah kami informasikan kepada orang tua supaya anak-anak disiapkan dulu menu makan siang, karena untuk sementara MBG di SMA Negeri 2 Pamekasan, dihentikan karena dana dari pusat belum cair,” kata Kepala SMA Negeri 2 Pamekasan, Moh Arifin.
Lebih lanjut disampaikan jika keputusan program MBG dihentikan sementara sepenuhnya berasal dari pihak dapur SPPG MBG, seiring dengan belum cairnya dana operasional dari pusat. “Program MBG di SMA Negeri 2 Pamekasan, dikelola Yayasan As-Salman Buddagan. Program ini sudah berjalan lebih dari tiga bulan, dan membawa manfaat besar bagi siswa,” ungkapnya.
“Tentu kami berharap pemerintah segera mengaktifkan kembali program ini, mudah-mudahan cepat diaktifkan kembali karena banyak manfaatnya bagi anak-anak kita, khususnya di SMA Negeri 2 Pamekasan,” sambung Mohammad Arifin.
Manfaat tersebut hampir dirasakan oleh semua siswa, khususnya bagi kalangan siswa kurang mampu. “Selama ini MBG sangat membantu siswa, terutama mereka yang kesulitan membawa bekal dari rumah. Mereka sangat terbantu, dan mereka bisa makan siang di sekolah,” jelasnya.
“Terlebih selama tiga bulan terakhir, program MBG ini berjalan tidak pernah ada masalah terkait distribusi maupun kualitas makanan, sehingga kami sangat berharap program ini kembali normal agar kebutuhan gizi para siswa tetap terpenuhi,” pungkasnya.
Namun hingga berita ini ditulis belum ada keterangan resmi dari pihak SPPG Yayasan As-Salman, khususnya berkenaan dengan program MBG yang dihentikan sementara karena dana operasional dari pemerintah pusat belum cair.
Berdasar informasi yang dihimpun beritajatim.com, SPPG Yayasan As-Salman Buddagan Pamekasan, yang menghentikan operasional mengakibatkan SMA Negeri 2 Pamekasan gagal menerima manfaat program MBG, sekalipun dalam katagori sementara.
Bahkan tidak menutup kemungkinan, beberapa sekolah yang menjadi titik sasaran penerima manfaat dari SPPG Yayasan As-Salman, juga terdampak. Terlebih SPPG tersebut menangani sekitar 10 sekolah di wilayah setempat. [pin/kun]
