Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Daftar Obat-obatan yang Berpotensi Merusak Ginjal

Daftar Obat-obatan yang Berpotensi Merusak Ginjal

Jakarta

Ada jenis obat-obatan tertentu yang berpotensi merusak ginjal jika dikonsumsi secara bebas, berlebihan dan tanpa resep dokter. Beberapa orang berisiko lebih tinggi mengalami kerusakan ginjal akibat obat-obatan rumah tangga termasuk mereka yang berusia di atas 60 tahun atau yang hidup dengan kondisi kronis seperti diabetes dan tekanan darah tinggi.

Dikutip dari laman National Kidney Foundation, Setiap obat yang dikonsumsi akan melewati ginjal. Jika obat tidak diminum sesuai petunjuk dokter, atau jika obat tersebut merupakan zat ilegal, obat tersebut dapat menyebabkan kerusakan pada ginjal.

Berikut jenis obat yang berpotensi merusak ginjal jika dikonsumsi dengan bebas dan tanpa anjuran dokter.

1. Obat pereda nyeri

Obat pereda nyeri atau non-steroidal anti-inflammatory drugs (NSAID) seperti aspirin, ibuprofen dan naproxen bisa merusak ginjal jika dikonsumsi secara berlebihan dan tanpa resep dokter.

NSAID dapat meningkatkan retensi cairan dan dapat menyebabkan berkurangnya aliran darah ke ginjal. Hal ini karena NSAID menghalangi prostaglandin, yang merupakan zat kimia alami yang melebarkan pembuluh darah dan memungkinkan oksigen mencapai ginjal agar ginjal tetap hidup dan sehat.

“Obat-obatan ini tidak boleh diminum setiap hari atau terlalu sering tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan penyedia layanan kesehatan,” kata Emily Beckman, APRN, perawat di Norton Community Medical Associates, kepada Healthline.

2. Antibiotik

Penggunaan antibiotik secara bebas memengaruhi ginjal dengan berbagai cara. Antibiotik bisa membentuk kristal yang tidak hancur dan dapat menghalangi aliran urine.

Beberapa orang juga memiliki reaksi alergi terhadap antibiotik yang dapat memengaruhi ginjal mereka. Semua hal ini bisa terjadi jika mengonsumsi antibiotik dalam jangka waktu lama atau dosisnya sangat tinggi.

3. Obat asam lambung

Obat golongan proton pump inhibitor (PPI) membantu mengurangi asam lambung dan termasuk obat yang paling sering diresepkan. Namun penggunaan obat ini dalam jangka panjang juga berpotensi merusak ginjal.

“Meskipun obat-obatan ini memiliki risiko rendah terhadap cedera ginjal, penggunaan jangka panjang dan dosis tinggi yang berkelanjutan terbukti meningkatkan risiko penyakit ginjal,” ujar pakar farmasi Havy Ngo-Hamilton.

4. Suplemen herbal

Suplemen herbal juga dapat memengaruhi fungsi ginjal. Meskipun tidak semua suplemen tak sehat, Hamilton menyarankan untuk berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan untuk mendapatkan panduan tentang cara terbaik mengonsumsi suplemen sebagai bagian dari rencana kesehatan secara keseluruhan.

Kekhawatiran terbesar dengan suplemen herbal adalah interaksinya dengan produk resep dan OTC, dan kemampuannya menyebabkan cedera ginjal.

“Obat Cina umum yang mengandung asam aristolochic telah dikaitkan dengan cedera ginjal kronis. Suplemen herbal ini digunakan untuk meringankan gejala radang sendi, nyeri haid, dan penurunan berat badan,” katanya.

(kna/kna)