Daftar Lengkap Jalan Tol yang Terkena Pembatasan Operasional Angkutan Barang saat Lebaran 2024

15 March 2024, 8:00

TEMPO.CO, Jakarta – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menerbitkan Surat Keputusan Bersama tentang pembatasan operasional angkutan barang di masa mudik Lebaran 2024. Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Hendro Sugiatno menyatakan, sebanyak total 30 ruas jalan, baik tol maupun non-tol diberlakukan pembatasan operasional angkutan.Penerapan aturan pembatasan ini berkerja sama dengan Korlantas Polri serta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau PUPR. Hendro mengatakan, bahwa pembatasan operasional angkutan kendaraan merupakan aturan rutin tiap tahun.Menurut dia, peraturan pembatasan operasional ini perlu untuk dilakukan karena jumlah volume kendaraan diprediksi akan bertambah saat mudik Lebaran, baik di jalan tol maupun non-tol. Dengan adanya aturan ini, ia berharap lalu lintas menjadi lancar meskipun tingginya mobilitas kendaraan.”Perlu dilakukan pembatasan angkutan barang agar meningkatkan kelancaran lalu lintas, karena jumlah volume kendaraan diprediksi akan bertambah, baik di tol maupun non-tol,” ujar Hendro dalam keterangannya, Kamis, 14 Maret 2024.Dia mengimbau agar semua pihak bisa melaksanakan aturan pembatasan ini dengan sebaik-baiknya. Sebab, katanya, aturan ini dibuat dengan tujuan untuk meningkatkan waktu tempuh perjalanan para pemudik dan mengurangi angka kecelakaan lalu lintas.Nantinya operasional angkutan barang ini bakal efektif diterapkan pada 5 April 2024 sampai 16 April 2024. Hendro menuturkan, pembatasan operasional ini menyasar pada mobil barang dengan sumbu tiga atau lebih.Selain itu, mobil barang dengan kereta tempelan, kereta gandengan, dan mobil barang yang mengangkut hasil galian, tambang, dan bahan bangunan juga turut dibatasi operasional pengangkutannya.Sementara itu, kendaraan yang mengangkut bahan bakar minyak (BBM), hantaran uang, logistik pemilu, hewan dan pakan ternak, pupuk, penanganan bencana alam, dan barang pokok masuk dalam kendaraan yang dikecualikan dari aturan ini. “Namun kendaraan itu harus dilengkapi dengan surat muatan,” ucap Hendro.Adapun surat muatan tersebut harus meliputi beberapa ketentuan, seperti surat muatan yang berisi keterangan jenis barang, tujuan, nama, dan alamat pemilik barang, yang ditempelkan pada kaca depan sebelah kiri angkutan barang.Adapun ruas-ruas jalan yang terkena dampak pembatasan operasional angkutan adalah sebagai berikut:Ruas Jalan Tol yang Terkena Pembatasan Operasional Angkutan Barang 1. Lampung dan Sumatera Selatan (Bakauheni – Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung)2. DKI Jakarta – Banten: (Jakarta – Tangerang – Merak) 3. DKI Jakarta:
a. Prof. DR. Ir. Sedyatmo
b. Jakarta Outer Ring Road (JORR)
c. Dalam Kota Jakarta4. DKI Jakarta dan Jawa Barat:
a. Jakarta – Bogor – Ciawi – Cigombong – Cigombong – Cibadak
b. Bekasi – Cawang – Kampung Melayu
c. Jakarta – Cikampek5. Jawa Barat:
a. Cikampek – Purwakarta – Padalarang – Cileunyi
b. Cileungi – Cimalaka – Dawuan
c. Cikampek – Palimanan – Kanci
d. Jakarta – Cikampek II Selatan (Fungsional)6. Jawa Barat – Jawa Tengah (Kanci – Pejagan)7. Jawa Tengah:
a. Pejagan – Pemalang – Batang – Semarang
b. Krapyak – Jatingaleh, (Semarang)
c. Jatingaleh – Srondol, (Semarang)
d. Jatingaleh – Muktiharjo, (Semarang)
e. Semarang – Solo – Ngawi
f. Semarang – Demak
g. Jogja – Solo (Fungsional) Iklan

8. Jawa Timur:
a. Ngawi-Kertosono – Mojokerto – Surabaya – Gempol – Pasuruan – Probolinggo
b. Surabaya – Gresik
c. Pandaan – MalangRuas Jalan Non-Tol yang Terkena Pembatasan Operasional Angkutan Barang1. Sumatera Utara:
a. Medan – Berastagi
b. Pematang Siantar – Parapat Simalungun – Porsea2. Jambi dan Sumatera Barat:
a. Jambi – Sarolangun – Padang
b. Jambi – Tebo – Padang
c. Jambi – Sengeti – Padang
d. Padang – Bukit Tinggi3. Jambi – Sumatera Selatan – Lampung (Jambi – Palembang – Lampung)4. DKI Jakarta – Banten (Jakarta – Tangerang – Serang – Cilegon – Merak)5. Banten:
a. Merak – Cilegon – Lingkar Selatan Cilegon – Anyer – Labuhan
b. Jalan Raya Merdeka – Jalan Raya Gatot Subroto
c. Serang – Pandeglang – Labuhan6. DKI Jakarta – Jawa Barat (Jakarta – Bekasi -Cikampek – Pamanukan – Cirebon) 7. Jawa Barat:
a. Bandung – Nagreg – Tasikmalaya – Ciamis – Banjar
b. Bandung – Sumedang – Majalengka
c. Bogor – Ciawi – Sukabumi – Cianjur8. Jawa Barat – Jawa Tengah (Cirebon – Brebes) 9. Jawa Tengah:
a. Solo – Klaten – Yogyakarta
b. Brebes – Tegal – Pemalang – Pekalongan – Batang – Kendal – Semarang – Demak
c. Bawen – Magelang – Yogyakarta
d. Tegal – Purwokerto10. Jawa Tengah – Jawa Timur (Solo – Ngawi)11. Yogyakarta:
a. Jogja – Wates
b. Jogja – Sleman – Magelang
c. Jogja – Wonosari
d. Jalur Jalan Lintas Selatan (jalan Daendeles). 12. Jawa Timur:
a. Pandaan – Malang
b. Probolinggo – Lumajang
c. Madiun – Caruban – Jombang
d. Banyuwangi – Jember13. Bali (Denpasar – Gilimanuk)Pilihan Editor: Mobilitas Pemudik Berpotensi Capai 193,6 Juta Orang, Kemenhub Batasi Operasional Angkutan Barang saat Mudik Lebaran