Banyuwangi (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Banyuwangi menggelar mitigasi dengan berbagai pihak membahas potensi banjir bandang. Mengingat, Banyuwangi saat ini tengah memasuki musim penghujan yang diprediksi berpotensi cuaca ekstrem.
Pj. Sekretaris Daerah (Sekda) Banyuwangi Guntur Priambodo memimpin langsung pertemuan tersebut. Pesertanya merupakan pihak-pihak yang berperan penting mulai dari wilayah hulu Banyuwangi.
Di antaranya, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) serta organisasi perangkat daerah (OPD) teknis. Termasuk melibatkan teknis Dinas PU CKPP, PU Pengairan, DLH, dan BPBD.
Undangan pertemuan mitigasi tersebut juga dihadiri oleh perwakilan Perhutani Wilayah Barat, PT Medco Cahaya Geothermal, Perkebunan Lidjen, dan Perkebunan Kalibendo.
“Kami menyadari ancaman banjir sangat serius. Apalagi pada Desember dan Januari akan menjadi puncak musim hujan. Kita harus bergerak dan bersinergi untuk melakukan langkah-langkah preventif, terutama di kawasan hulu,” ujar Guntur.
Guntur berharap semua pihak bersinergi untuk melakukan mitigasi. Langkah paling dekat, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, segera untuk membersihkan jalur-jalur drainase, termasuk di kawasan hulu.
“Juga melakukan pengerukan sungai dan pembukaan pintu-pintu air,” terangnya.
Laporan penting lainnya termasuk membahas tentang langkah untuk mitigasi banjir. Seperti Perkebunan Lidjen telah membuat rorak atau parit untuk menahan run off air hujan agar tidak langsung turun ke hilir.
“Perkebunan Kalibendo telah membuat parit agar material dari atas tidak langsung mengalir ke bawah. Dengan demikian potensi banjir bandang bisa diantisipasi,” terangnya. [rin/aje]
