Blitar (beritajatim.com) – Crazy rich asal Blitar Selatan, Dipo Wibowo mengambil formulir calon bupati di DPC PDIP. Pria kelahiran Kecamatan Panggungrejo Kabupaten Blitar itu memutuskan kembali ke Bumi Penataran setelah lama melalang buana.
Kontraktor sekaligus pengusaha swasta ini berniat maju sebagai calon bupati dengan semangat perubahan utamanya di wilayah Blitar Selatan. Sebagai anak yang lahir di Blitar Selatan, Dipo ingin membuat Bumi Penataran lebih baik lagi utamanya disisi infrastruktur dan pendidikan.
Tidak ada tendensi apapun dari Dipo. Ia meniatkan langkahnya ini untuk perubahan Kabupaten Blitar yang lebih baik. “Memang saya untuk mencari rezeki jauh di Papua, namun minimal sebulan sekali saya selalu pulang ke kampung halaman saya di Panggungrejo, Blitar. Saya sedih mendengar bahwa Blitar hanya menjadi sebutan tempat untuk pensiun, saya ingin merubah stigma tersebut,” Ucap Dipo, usai mengambil formulir pendaftaran.
Dipo menjelaskan bahwa dirinya seakan punya hutang dengan Kabupaten Blitar. Ia yang telah lama merantau di tanah Papua kini kembali dengan semangat untuk membangun Kabupaten Blitar menjadi lebih maju utama infrastruktur.
“Insya Allah jika Allah meridhoi, berdasar pengalaman, separuh hidup saya berkecimpung di dunia organisasi. Mulai Gapensi, Kadin, Himpunan Kerukunan Tani Indonesia, Ormas Merah Putih, hingga Persatuan Perdalangan Indonesia, saya menjadi bagian keluarga dan pimpinan di dalamnya,” bebernya
Dipo ingin melihat Blitar lebih maju dan menghilangkan ketimpangan pada pembangunan dan kesenjangan kesejahteraan masyarakat. Bersama dengan semangat bumi proklamator, Dipo pun akhirnya terjun ke dalam partai besar PDI-P, untuk menggandeng seluruh elemen masyarakat dan stakeholder membangun Blitar menjadi lebih baik.
“Untuk visi misi, nanti kita bicara belakang saja, terutama saya sebagai putra daerah, ingin membawa spirit dari Bung Karno yang menjadi proklamator di kandang banteng, Blitar tercinta ini,” imbuhnya.
Meskipun Blitar selatan sumber daya alamnya melimpah, tapi Crazy Rich tersebut melihat potensi itu masih belum dikelola dengan baik. Dipo menjelaskan, masih banyak ketimpangan kesejahteraan masyarakat di Bumi Penataran.
“Jalur Lintas Selatan (JLS) sudah dibangun, namun daerahnya masih tandus dan belum mampu menghapus ketimpangan kemiskinan di sana. Bismillah jika mendapat rekom kita akan bangun bersama Blitar menjadi lebih bermartabat, maju dan sejahtera,” pungkasnya. (owi/kun)