Coldplay Sajikan Pertunjukan Kelas Dunia di Jakarta

15 November 2023, 22:56

SEPERTI sebuah trik sulap, gerak tangan Chris Martin dari atas panggung mengubah kerumunan puluhan ribu manusia yang ada di hadapannya dari gelap menjadi karpet permadani warna-warni. Dari merah ke biru, lalu ke putih, biru, dan hijau.

Waktu yang telah dinantikan tiba. Chris Martin bersama grup bandnya, Coldplay akhirnya manggung di Indonesia dalam rangkaian tur dunia album mereka Music of the Spheres bertajuk Coldplay Music of The Spheres World Tour Jakarta.

Trik sulap itu berasal dari gelang yang dilengkapi lampu yang bisa berubah warna otomatis yang dikenakan seluruh penonton.

Baca juga : Buka Konser Coldplay di Jakarta, Chris Martin Ucapkan Assalamualaikum dan Pantun Pinjam Seratus

Band yang beranggotakan Chris Martin (vokalis dan pianis), Jonny Buckland (gitaris), Guy Berryman (basis), dan Will Champion (drummer) itu membuka pertunjukan mereka lewat trek Higher Power. Dilanjutkan Adventure of A Lifetime, dan aksi Chris Martin dengan pianonya lewat The Scientist.

Baca juga : Solois Rahmania Astrini Mengaku Takjub Jadi Penyanyi Pembuka Konser Coldplay di GBK

Sang vokalis lalu memecah suasana dengan pantun komedinya sembari dilantunkan dengan piano.

“Hari Selasa ujian fisika, jangan lupa belajar biar lulus. Apa kabar Jakarta, boleh dong pinjam dulu seratus?”

Pantun yang diucapkan dengan susah payah oleh Chris pun disambut tawa penonton, sebelum seluruh isi SUGBK berdiri ketika Viva La Vida dilantunkan. Chris juga mengajak dua penonton untuk naik ke panggung dan menyanyikan Everglow.

Konser Coldplay di SUGBK tersebut memang patut disebut sebagai pertunjukan musik kelas dunia. Dimulai dari ketika mereka masuk ke panggung dan penonton dikejutkan dengan perubahan warna-warni lampu di tangan mereka yang turut mengubah lanskap di dalam stadion, cara bermusik, hingga interaksi Coldplay secara cair bisa terasa dekat walau berada di atas panggung besar.

“Terima kasih telah memberi kesempatan kami manggung di Jakarta. Kami merasa senang bisa berada di hadapan kalian,” kata Chris Martin sembari menyapa seluruh penonton di berbagai kategori tempat duduk.

Di luar urusan musik, Coldplay juga berupaya untuk meneruskan komitmen mereka dalam menekan jejak karbon yang dihasilkan dari konser. Mereka menyediakan lantai dansa kinetik serta sepeda statis yang menghasilkan energi untuk digunakan dalam konser tur mereka selanjutnya.

Coldplay juga mengklaim sebagian dari hasil tiket digunakan mereka dalam mendukung upaya penghijauan oleh beberapa lembaga nirlaba lingkungan internasional. Gelang lampu yang digunakan penonton, juga diharapkan untuk dikembalikan saat penonton keluar area konser, untuk didaur ulang.

Solois muda pendatang baru, Rahmania Astrini berkesempatan menjadi musikus yang membuka konser Coldplay. Ia membawakan beberapa lagu miliknya seperti Butterfly, Menua Bersamamu, dan Someday Somewhere Someplace Somehow.

Selain itu, Astri juga membawakan ulang lagu milik Maliq & D’Essentials berjudul Untitled dan lagu dari Chrisye berjudul Aku Cinta Dia.

Konser Music of the Spheres bertajuk Coldplay Music of The Spheres World Tour Jakarta dipromotori oleh TEM (Third Eye Management) Presents dan PK Entertainment. Berlangsung pada Rabu, (15/11/23) di SUGBK, para penonton sudah memadati area sejak pukul 12:00 WIB. Di luar area GBK, konser ini sebenarnya juga mendapat kecaman tapi hal tersebut tidak mengganggu para penonton yang telah berada di dalam area konser.

Siang hingga sorenya, beberapa penonton bahkan masih ada yang membawa papan tanda bertulis “WTB 2 tix” (want to buy 2 tickets) berharap ada yang melego tiket di lokasi.

Sementara itu, jasa ojek dadakan juga laku keras. Promotor menutup akses kendaraan pribadi di area GBK.

Sehingga penonton harus berjalan kaki untuk menemukan titik pintu masuk mereka yang tersebar di beberapa sektor di gerbang SUGBK. Ojek dadakan pun jadi pilihan karena tidak ada kendaraan pengantar untuk penonton.

Tarif ojek tersedia mulai dari Rp15 ribu—Rp50 ribu, tergantung jarak. (Z-8)

SEPERTI sebuah trik sulap, gerak tangan Chris Martin dari atas panggung mengubah kerumunan puluhan ribu manusia yang ada di hadapannya dari gelap menjadi karpet permadani warna-warni. Dari merah ke biru, lalu ke putih, biru, dan hijau.

Waktu yang telah dinantikan tiba. Chris Martin bersama grup bandnya, Coldplay akhirnya manggung di Indonesia dalam rangkaian tur dunia album mereka Music of the Spheres bertajuk Coldplay Music of The Spheres World Tour Jakarta. 

Trik sulap itu berasal dari gelang yang dilengkapi lampu yang bisa berubah warna otomatis yang dikenakan seluruh penonton.

Baca juga : Buka Konser Coldplay di Jakarta, Chris Martin Ucapkan Assalamualaikum dan Pantun Pinjam Seratus

Band yang beranggotakan Chris Martin (vokalis dan pianis), Jonny Buckland (gitaris), Guy Berryman (basis), dan Will Champion (drummer) itu membuka pertunjukan mereka lewat trek Higher Power. Dilanjutkan Adventure of A Lifetime, dan aksi Chris Martin dengan pianonya lewat The Scientist.

Baca juga : Solois Rahmania Astrini Mengaku Takjub Jadi Penyanyi Pembuka Konser Coldplay di GBK

Sang vokalis lalu memecah suasana dengan pantun komedinya sembari dilantunkan dengan piano.

“Hari Selasa ujian fisika, jangan lupa belajar biar lulus. Apa kabar Jakarta, boleh dong pinjam dulu seratus?”

Pantun yang diucapkan dengan susah payah oleh Chris pun disambut tawa penonton, sebelum seluruh isi SUGBK berdiri ketika Viva La Vida dilantunkan. Chris juga mengajak dua penonton untuk naik ke panggung dan menyanyikan Everglow.

Konser Coldplay di SUGBK tersebut memang patut disebut sebagai pertunjukan musik kelas dunia. Dimulai dari ketika mereka masuk ke panggung dan penonton dikejutkan dengan perubahan warna-warni lampu di tangan mereka yang turut mengubah lanskap di dalam stadion, cara bermusik, hingga interaksi Coldplay secara cair bisa terasa dekat walau berada di atas panggung besar.

“Terima kasih telah memberi kesempatan kami manggung di Jakarta. Kami merasa senang bisa berada di hadapan kalian,” kata Chris Martin sembari menyapa seluruh penonton di berbagai kategori tempat duduk.

Di luar urusan musik, Coldplay juga berupaya untuk meneruskan komitmen mereka dalam menekan jejak karbon yang dihasilkan dari konser. Mereka menyediakan lantai dansa kinetik serta sepeda statis yang menghasilkan energi untuk digunakan dalam konser tur mereka selanjutnya. 

Coldplay juga mengklaim sebagian dari hasil tiket digunakan mereka dalam mendukung upaya penghijauan oleh beberapa lembaga nirlaba lingkungan internasional. Gelang lampu yang digunakan penonton, juga diharapkan untuk dikembalikan saat penonton keluar area konser, untuk didaur ulang.

Solois muda pendatang baru, Rahmania Astrini berkesempatan menjadi musikus yang membuka konser Coldplay. Ia membawakan beberapa lagu miliknya seperti Butterfly, Menua Bersamamu, dan Someday Somewhere Someplace Somehow.

Selain itu, Astri juga membawakan ulang lagu milik Maliq & D’Essentials berjudul Untitled dan lagu dari Chrisye berjudul Aku Cinta Dia.

Konser Music of the Spheres bertajuk Coldplay Music of The Spheres World Tour Jakarta dipromotori oleh TEM (Third Eye Management) Presents dan PK Entertainment. Berlangsung pada Rabu, (15/11/23) di SUGBK, para penonton sudah memadati area sejak pukul 12:00 WIB. Di luar area GBK, konser ini sebenarnya juga mendapat kecaman tapi hal tersebut tidak mengganggu para penonton yang telah berada di dalam area konser.

Siang hingga sorenya, beberapa penonton bahkan masih ada yang membawa papan tanda bertulis “WTB 2 tix” (want to buy 2 tickets) berharap ada yang melego tiket di lokasi. 

Sementara itu, jasa ojek dadakan juga laku keras. Promotor menutup akses kendaraan pribadi di area GBK. 

Sehingga penonton harus berjalan kaki untuk menemukan titik pintu masuk mereka yang tersebar di beberapa sektor di gerbang SUGBK. Ojek dadakan pun jadi pilihan karena tidak ada kendaraan pengantar untuk penonton. 

Tarif ojek tersedia mulai dari Rp15 ribu—Rp50 ribu, tergantung jarak. (Z-8)

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Provinsi

Negara

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi