China Sepakati Divestasi TikTok di AS, Siapa yang Bakal Beli?

China Sepakati Divestasi TikTok di AS, Siapa yang Bakal Beli?

Bisnis.com, JAKARTA— Amerika Serikat (AS) dan China dikabarkan telah mencapai kesepakatan untuk mengalihkan kepemilikan TikTok di AS kepada investor lokal. 

Namun, kesepakatan tersebut rencananya baru akan diumumkan secara resmi setelah Presiden Donald Trump berbicara langsung dengan Presiden China Xi Jinping. Trump juga memberikan tenggat waktu penjualan diperpanjang hingga 16 Desember 2025. Dengan sekitar 170 juta pengguna di AS, sejauh ini TikTok berhasil menghindari ancaman penutupan permanen.

Meski demikian, pertanyaan masih menggantung, siapa yang akhirnya akan membeli bisnis TikTok di AS?

Valuasi bisnis TikTok di Negeri Paman Sam diperkirakan bisa melambung hingga lebih dari US$60 miliar atau sekitar Rp985 triliun. Karena itu, tidak sedikit pihak yang disebut berusaha masuk dalam perebutan kepemilikan.

Melansir laman TechCrunch pada Rabu (17/9/2025), salah satu upaya serius datang dari konsorsium bernama The People’s Bid yang digagas Frank McCourt, mantan pemilik klub baseball Los Angeles Dodgers sekaligus pendiri Project Liberty. 

Konsorsium ini menekankan pentingnya privasi dan kontrol data pengguna dengan pendekatan berbasis open source. Dukungan datang dari tokoh-tokoh besar seperti Alexis Ohanian, co-founder Reddit, investor Kevin O’Leary, hingga Tim Berners-Lee, penemu World Wide Web.

Selain itu, ada pula konsorsium investor AS yang dipimpin Jesse Tinsley, pendiri dan CEO Employer.com. 

Mereka bahkan menyiapkan tawaran tunai senilai US$30 miliar atau sekitar Rp492 triliun untuk mengakuisisi operasional TikTok di AS. 

Nama-nama yang terlibat dalam kelompok ini, antara lain David Baszucki, co-founder dan CEO Roblox; Nathan McCauley dari perusahaan kripto Anchorage Digital; hingga kreator YouTube populer Jimmy Donaldson atau yang lebih dikenal sebagai MrBeast.

Di luar kedua konsorsium tersebut, sederet perusahaan besar juga disebut ikut masuk dalam perebutan TikTok. Amazon, Microsoft, dan Walmart kembali meramaikan bursa setelah sebelumnya sempat tertarik pada 2020. 

Oracle bahkan disebut sebagai kandidat terkuat untuk menjadi mitra teknologi cloud TikTok di AS, sementara perusahaan teknologi seluler AppLovin disebut mengajukan penawaran dengan dukungan pengusaha kasino Steve Wynn. 

Ada pula nama Bobby Kotick, mantan CEO Activision, startup mesin pencari Perplexity AI, hingga platform video Rumble yang terang-terangan menyatakan minatnya lewat media sosial. 

Mantan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin pun dikabarkan kembali ikut dalam pembicaraan, sementara startup media sosial Zoop yang didirikan Tim Stokely, pendiri OnlyFans, mencoba masuk lewat proposal di tahap akhir.

Di tengah beragam manuver tersebut, Trump disebut tengah menyiapkan rencana pembentukan “TikTok America,” sebuah entitas baru yang akan dimiliki separuhnya oleh investor Amerika, sementara ByteDance hanya akan memegang sekitar 19,9% saham. Meski begitu, hingga kini, belum ada kesepakatan final.