Bisnis.com, JAKARTA— China menghadirkan internet 10G pada saat teknologi 6G masih dalam tahap riset dan pengembangan di tingkat global.
Negara tirai bambu tersebut memamerkan teknologi ini pertama kali di Sunan County, Provinsi Hebei, pada 20 April 2025.
Melansir laman The Economic Times pada Senin, (8/9/2025) jaringan anyar ini merupakan hasil kerja sama Huawei dengan operator telekomunikasi milik negara, China Unicom.
Adapun Huawei, yang berdiri pada 1987 dan berkantor pusat di Shenzhen, merupakan pemain utama global di bidang perangkat telekomunikasi dan solusi jaringan. Perusahaan ini dikenal sebagai pionir dalam pengembangan broadband optik dan jaringan 5G.
Sementara itu, China Unicom adalah salah satu dari tiga operator telekomunikasi besar milik negara di China yang menyediakan layanan broadband, seluler, dan solusi korporasi di seluruh negeri.
Kecepatan unduh yang ditawarkan mencapai 9.834 Mbps, dengan kecepatan unggah 1.008 Mbps dan latensi rendah hanya 3 milidetik. Kehebatan jaringan tersebut ditopang oleh teknologi 50G Passive Optical Network (PON) yang mampu meningkatkan transmisi data lewat infrastruktur serat optik yang ada.
Teknologi ini diharapkan dapat menunjang kebutuhan bandwidth tinggi, mulai dari komputasi awan (cloud computing), realitas virtual dan augmented reality (VR/AR), streaming video resolusi 8K, hingga integrasi perangkat rumah pintar.
Sebagai perbandingan, mengunduh film 4K berdurasi penuh berukuran sekitar 20 GB biasanya membutuhkan waktu 7–10 menit dengan jaringan 1 Gbps. Dengan internet 10G, film serupa bisa diunduh kurang dari 20 detik.
Dengan capaian tersebut, China berada di garis depan teknologi broadband global, bahkan melampaui kecepatan komersial yang saat ini ditawarkan di negara-negara kaya seperti Uni Emirat Arab dan Qatar.
Lebih jauh, implementasi internet 10G ini diharapkan dapat mendorong perkembangan berbagai sektor vital, seperti kesehatan, pendidikan, hingga pertanian, melalui akses data yang lebih cepat dan andal.
