Bisnis.com, JAKARTA — China mulai menggunakan robot humanoid (robot mirip manusia) yang menerapkan konsep Embodied AI, yakni kecerdasan buatan yang tidak hanya mampu berpikir, tetapi juga mengendalikan tubuh fisik untuk bergerak dan bekerja di dunia nyata.
Dilansir dari Regtechtimes, Senin (29/12/2025), UBTECH Robotics, perusahaan teknologi yang berbasis di Shenzhen, berhasil menciptakan robot humanoid bernama Walker S2. Perusahaan tersebut memenangkan kontrak senilai US$37 juta atau sekitar Rp620,5 miliar.
Robot Walker S2 akan dikirim ke Fangchenggang, sebuah kota pesisir di Provinsi Guangxi yang berbatasan langsung dengan Vietnam. Peluncuran robot cerdas ini diperkirakan dimulai pada bulan ini.
Walker S2 dirancang dengan kecerdasan buatan yang mampu mengendalikan tubuh fisiknya untuk menavigasi lingkungan dunia nyata. Robot ini juga dapat mengganti baterainya sendiri secara otomatis, sehingga mampu beroperasi dalam waktu yang lebih lama.
Unit Walker S2 merupakan robot humanoid berukuran dewasa dengan kaki, lengan, dan badan yang dapat digerakkan, sehingga memungkinkan mereka beraktivitas di ruang yang dirancang untuk manusia.
Di wilayah perbatasan, Walker S2 akan menjalankan berbagai tugas untuk membantu pekerjaan manusia, seperti mengatur antrian penumpang, memberikan petunjuk arah, menjawab pertanyaan sederhana, berpatroli di area tunggu, mengawasi kerumunan di sekitar pintu darurat, serta membantu pemeriksaan kargo seperti kontainer, segel, dan identifikasi barang. Robot-robot ini juga akan berinteraksi langsung dengan pengunjung.
Tantangan dalam Pengoperasian Robot Walker S2
Aktivitas penyeberangan yang padat menghadirkan berbagai tantangan. Pergerakan robot sangat bergantung pada kamera, sensor kedalaman, serta umpan balik gaya pada persendian, yang membantu mereka menjaga keseimbangan dan menghindari tabrakan di area ramai.
Untuk memastikan keamanan, robot Walker S2 akan terus diawasi selama beroperasi. Keselamatan manusia menjadi prioritas utama, meskipun sebagian orang mungkin merasa tidak nyaman dengan kehadiran robot di ruang publik. Namun, penggunaan robot ini diharapkan dapat membuat proses menjadi lebih cepat dan tertata.
Sebelum diterjunkan ke lapangan, robot-robot tersebut telah dilatih di pusat pelatihan khusus di Beijing. Mereka berlatih menjalankan berbagai tugas sehari-hari, seperti membersihkan area, merawat tanaman, dan pekerjaan lainnya, sehingga siap beroperasi saat tiba di lokasi.
Pengerahan robot di Fangchenggang menjadi salah satu proyek besar UBTECH pada tahun ini.
Sebelumnya, perusahaan tersebut juga telah mengirimkan robot ke pabrik-pabrik dan pusat data di sejumlah provinsi lain di China. Hingga tahun 2025, total pesanan robot Walker S2 dilaporkan mencapai sekitar US$157 miliar atau Rp2,6 kuadriliun.
Uji coba ini menjadi salah satu penerapan terbesar robot humanoid di ruang publik. Saat ini robot humanoid dipandang sebagai industri strategis yang berpotensi besar di masa depan. (Nur Amalina)
