FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Makan bergizi gratis yang dicanangkan Presiden Prabowo masih jadi tanda tanya bagi banyak pihak.
Pasalnya, biaya per siswa hanya Rp10.000. Hal itu memantik chef Devina Hermawan untuk memberi saran. Dia menyebut dua butir telur dan 1 kotak (kecil) susu UHT sebagai solusi konkrit.
“Solusi konkrit anggaran makan bergizi Rp 10.000 per anak: 2 butir telur dan 1 susu UHT. Kenapa? 1. Telur merupakan sumber protein dan nutrisi terbaik dan termurah. No debat!,” tulis Devina melalui cuitannya di akun media sosial X, @hermawan_devina.
Menanggapi cuitan itu, ahli gizi Hafizha Anisa menyebut bahwa saran dari sang chef tidak tepat disebut makan bergizi gratis yang sesua standar, tetapi hanya cocok disebut makanan tambahan anak.
“Nah, kalo ini disebut PMT-AS ya. Pemberian makanan tambahan anak sekolah. Sama dengan yang dilakukan jaman Pak Harto, Pak SBY, & Pak Anies di Jakarta,” ujar Hafizha, melalui akun @hafizha_anisa di X, dikutip Kamis (5/12/2024).
Hafizha beralasan, kalori yang tersedia dari menu yang disarankan tersebut tidak sesuai dengan standar school meal.
“Karena kalorinya hanya makanan tambahan, bukan makan utama. School meal ada standar, ga boleh sembarang klaim jadi program makan di sekolah,” tegasnya.
“Intinya sih program makan siangnya Pak Prabowo akan sangat sulit direalisasikan,” balas warganet di kolom komentar cuitan itu.
Sebelumnya, Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana, menyebut anggaran makan bergizi gratis sebesar Rp10 ribu per anak sebagai harga rata-rata.