ChatGPT Bukukan Transaksi Rp50,1 triliun dalam 2,5 Tahun, Rekor Baru!

ChatGPT Bukukan Transaksi Rp50,1 triliun dalam 2,5 Tahun, Rekor Baru!

Bisnis.com, JAKARTA — Aplikasi kecerdasan artifisial (KA) ChatGPT besutan OpenAI mencatatkan pencapaian bersejarah dengan total belanja konsumen mencapai US$3 miliar atau sekitar Rp50,1 triliun di seluruh dunia.

Pencapaian ini diraih hanya dalam waktu 31 bulan sejak peluncuran perdana versi iOS pada Mei 2023. Kecepatan pertumbuhan ini menempatkan ChatGPT sebagai salah satu aplikasi dengan monetisasi tercepat di dunia, melampaui berbagai raksasa media sosial dan layanan hiburan global.

Sebagai perbandingan, laporan Appfigures yang dilansir dari TechCrunch Jumat (19/12/2025) menyebutkan bahwa TikTok membutuhkan waktu 58 bulan untuk mencapai angka belanja konsumen sebesar Rp50,1 triliun.

Sementara itu, platform streaming populer seperti Disney+ dan HBO Max masing-masing memerlukan waktu 42 bulan dan 46 bulan untuk mencapai angka yang sama.

Dominasi ChatGPT di pasar aplikasi smartphone, baik pada perangkat iOS maupun Android, kian tak terbendung sepanjang tahun ini. Data menunjukkan bahwa mayoritas pendapatan tersebut justru mengalir pesat pada 2025.

Konsumen global diperkirakan telah membelanjakan sekitar US$2,48 miliar atau sekitar Rp41,4 triliun di aplikasi ChatGPT sepanjang 2025.

Angka tersebut menunjukkan kenaikan sebesar 408% secara tahunan (YoY) jika dibandingkan dengan perolehan tahun lalu yang tercatat sebesar US$487 juta atau sekitar Rp8,1 triliun.

Pertumbuhan ini terlihat kontras jika ditarik ke masa awal peluncurannya. Pada 2023, yang merupakan tahun pertama ChatGPT, aplikasi ini menghasilkan Rp716 miliar.

Namun, angka tersebut melonjak drastis sebesar 1.036% untuk mencapai angka capaian di tahun 2024, sebelum akhirnya meledak di 2025.

Keberhasilan finansial ChatGPT didorong oleh strategi langganan berbayar yang agresif. Pengguna HP diketahui melakukan pembelian paket langganan seperti ChatGPT Plus seharga Rp334 ribu per bulan, serta paket ChatGPT Pro senilai Rp3,34 juta per bulan yang ditargetkan bagi konsumen tingkat lanjut atau profesional.

Selain dari langganan individu, OpenAI tengah mengeksplorasi sumber pendapatan baru. Baru-baru ini, perusahaan meluncurkan semacam toko aplikasi internal yang diproyeksikan akan dimonetisasi di masa depan.

Tidak hanya itu, potensi pemasangan iklan juga mulai dipertimbangkan sebagai langkah strategis berikutnya.

Meskipun ChatGPT memimpin pasar, persaingan di sektor AI makin kompetitif. xAI melalui aplikasinya, Grok, menunjukkan traffic pendapatan yang serupa dengan ChatGPT jika dibandingkan dengan rival AI lainnya.

Sejak mulai dimonetisasi, Grok menjadi aplikasi yang paling mendekati kecepatan pendapatan kumulatif ChatGPT pada titik waktu yang sama. Sementara itu, pemain besar lainnya juga menyiapkan strategi berbeda.

Google sedang melakukan transisi besar-besaran dengan mengintegrasikan iklan pada fitur berbasis AI seperti AI Mode, AI Overviews, AI Shopping, hingga halaman Discover.

Sementara Anthropic lebih fokus menyasar segmen pasar pelaku usaha. Perusahaan ini diproyeksikan berada pada jalur yang tepat untuk meraih pendapatan hingga US$70 miliar atau Rp1.169 triliun pada 2028. (Muhammad Diva Farel Ramadhan)