Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Cerita Haru Warga Wringinanom Gresik yang Atap Rumahnya Bocor

Cerita Haru Warga Wringinanom Gresik yang Atap Rumahnya Bocor

Gresik (beritajatim.com) – Raut wajah serta senyum bahagia Sumarlik (55) warga Wringinanom Gresik tak terbendung. Dengan mata berkaca-kaca, ibu dua orang anak ini tak menyangka rumahnya yang sudah puluhan tahun belum pernah direnovasi kini telah layak huni bahkan cukup bagus.

Dirinya menceritakan saat musim hujan tiba rumah peninggalan orang tuanya itu kerap kali bocor. Maklum saja atap gentengnya sudah banyak yang keropos. Sehingga, anak-anaknya yang tinggal bersama cemas karena ada tetasan air akibat hujan.

Sumarlik hanya bisa pasrah melihat kondisi ini. Ibu rumah tangga yang hanya berprofesi sebagai buruh tani serta suaminya juga pekerja serabutan itu tidak memiliki uang yang cukup untuk renovasi. Juga tidak punya bayangan merenovasi tempat tinggalnya.

“Lha wong hasil dari buruh tani hanya cukup buat makan sehari-hari serta biaya sekolah anak. Saya dan suami hanya bisa pasrah melihat rumah kami,” ujarnya, Kamis (9/5/2024).

Kini Sumarlik sudah bisa tersenyum saat ada bantuan renovasi rumah dari program Habitat for Hummanity Indonesia di Kabupaten Gresik. Bayang-bayang rumahnya mengalami kebocoran saat musim hujan sudah dihilangkan setelah direnovasi.

“Saya mengucapkan banyak terima kasih. Aelama satu bulan lebih rumah kami direnovasi. Tidak bocor lagi,” ungkap Sumarlik sambil tersenyum.

Sementara itu, Susanto selaku Direktur National Habitat for Humanity mengatakan, pihaknya hadir untuk membantu pemerintah menyediakan rumah layak huni bagi masyarakat yang membutuhkan.

“Kami sudah berada di Kecamatan Wringinanom, Gresik sejak tahun 2015 lalu. Hingga saat ini, Habitat sudah menyasar toilet keluarga sebanyak 284 unit, RTLH dengan bangunan baru sebanyak 377 unit, renovasi rumah 2 unit, toilet sekolah 1 unit, sumur dangkal 60 unit. Kemudian posyandu 2 unit,” katanya.

Ia menambahkan, di tahun 2024 hingga 2025, Habitat for Humanity akan terus melanjutkan program yang sudah ada dengan fokus di Kecamatan Wringinanom dan Kecamatan Benjeng.

“Kami fokus di dua kecamatan itu, sehingga permasalahan RTLH, sanitasi, air bersih, dan persampahan yang menjadi tantangan utama berbagai daerah bisa diatasi,” imbuhnya.

Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani engapresiasi terhadap program-program Habitat yang berjalan di Kabupaten Gresik. Menurutnya, ini adalah bentuk kolaborasi yang apik antara pemerintah daerah dengan Non Government Organization (NGO).

“Ini kolaborasi yang sangat baik dengan pemerintah daerah dalam rangka mendukung pembangunan di Gresik. Kerja sama ini mudah-mudahan berkelanjutan dan bisa menekan jumlah rumah tidak layak huni,” pungkasnya. [dny/but]