Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Cerita Bidan Bantu Penumpang Melahirkan di Pesawat Tujuan Surabaya

Cerita Bidan Bantu Penumpang Melahirkan di Pesawat Tujuan Surabaya

Jakarta

Seorang penumpang berinisial RS (18) asal Jawa Timur melahirkan di dalam pesawat rute Pontianak – Surabaya pada Selasa (11/3). Kejadian tak terduga ini berhasil ditangani dengan sigap oleh Dr Tessa Siswina, S.Si.T, M.Keb, seorang bidan yang kebetulan berada di dalam pesawat tersebut.

Atas aksinya yang heroik, Kementerian Kesehatan RI memberikan penghargaan kepada Dr Tessa sebagai bentuk apresiasi atas dedikasinya.

Awalnya, Dr Tessa yang saat itu duduk di kursi nomor 15F, tidak menyadari adanya situasi darurat. Suasana mulai ramai ketika Pilot mengumumkan bahwa diperlukan bantuan dari tenaga medis, baik dokter maupun bidan.

“Saya tanya dengan ibu disamping saya, kenapa heboh di belakang? Apa ada yang mabok di belakang? Si ibu menjawab ada yang mau melahirkan,” ujar Tessa, dikutip dari laman Kemenkes RI, Rabu (19/3).

Dr Tessa segera berdiri, dan ibu di sebelah bertanya apakah dirinya bisa menolong ibu yang mau melahirkan.

“Bisa,” tegas Tessa.

Kemudian Tessa melempar tas dan jam tangannya ke bawah kursi dan menghampiri pramugari sambil mengangkat tangan kirinya.

“Dokter?” ucap pramugari. Tessa pun menjawab dengan lantang, Bidan.

“Kondisinya bagaimana?” tanya Tessa saat melihat penumpang sedang dalam posisi berbaring di seat no 18.

“Sudah pecah ketuban,” jawab pramugari.

Berapa minggu? Tanya tesa kemudian, dan dijawab 33 minggu.

“Ok bawa ke belakang,” jawab Tessa.

Dalam situasi darurat ini, Tessa mengambil alih proses persalinan di lantai bagian belakang pesawat dan membantu kelahiran bayi dengan selamat.

Pilot kemudian mengumumkan bahwa telah lahir bayi laki-laki pada ketinggian 35.000 kaki di atas permukaan laut. Tessa yang saat itu masih berupaya mengeluarkan plasenta merasa merinding saat mendengar pengumuman dari pilot.

Tessa beberapa kali bertanya kepada pramugari, berapa waktu lagi yang tersisa hingga landing sehingga dia bisa memperkirakan waktu agar proses persalinan bisa selesai sebelum landing.

Ibu RS saat itu hanya didampingi oleh anaknya yang masih berusia tiga tahun, sementara suaminya masih berada di Malaysia untuk bekerja. Setelah melahirkan, bayi yang baru lahir langsung digendong oleh penumpang lain karena sang ibu masih dalam kondisi pemulihan.

Saat selesai, Tessa diminta tanda pengenal sebagai bidan dan ia menunjukkan kartu anggota Ikatan Bidan Indonesia.

Tessa mengapresiasi kecukupan peralatan medis yang disediakan oleh maskapai sehingga sangat membantu dalam menangani kondisi darurat ini. Tessa berupaya mengalihfungsikan beberapa alat sehingga dapat digunakan secara tepat.

Di luar peristiwa luar biasa ini, Dr Tessa adalah seorang dosen di Poltekkes Kemenkes Pontianak. Ia baru saja menyelesaikan program doktoralnya di Universitas Padjadjaran (UNPAD) tahun 2024 melalui beasiswa tugas belajar (Tubel) dari Kementerian Kesehatan dalam waktu 2,5 tahun.

“Alhamdulillah saya sangat berterima kasih atas beasiswa yang saya dapatkan dari Tubel Kemenkes yang sangat membantu saya dalam menyelesaikan pendidikan saya. Saya merasa beruntung menjadi salah satu penerima Tubel sehingga dapat melanjutkan studi hingga jenjang doktoral,” kata Tessa.

Saat ini, Tessa kembali aktif sebagai dosen di Poltekkes Kemenkes Pontianak dan dipercaya untuk menjabat sebagai Ketua Bidang 5 di Kolegium Kebidanan, asessor LAMPTKes, dan Pengurus Daerah IBI Prov Kalbar. Ia berharap dapat terus berkontribusi dalam dunia kebidanan, terutama dalam melatih generasi muda agar menjadi tenaga medis profesional yang berkualitas.

Merangkum Semua Peristiwa