Cegah Penularan Flu Singapura, Hindari Cium dan Pegang Balita Saat Silaturahmi Keluarga

7 April 2024, 9:00

TEMPO.CO, Jakarta – Pakar kesehatan anak dr. Dwinanda Aidina, Sp. A, Subsp. I.P.T mengingatkan agar orang dewasa menghindari mencium balita ketika berkumpul bersama keluarga di momen Lebaran demi mencegah anak tertular penyakit infeksi termasuk flu singapura.”Kumpul keluarga itu agak sulit dihindari saat Hari Raya, mungkin kita bisa siasati dengan meminimalisir orang lain untuk tidak sembarang mencium atau memegang anak balita,” kata Sekretaris Unit Kerja Infeksi dan Penyakit Tropis di Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) – Jakarta Raya itu dalam diskusi media secara daring, Jumat, 5 April 2024.Flu singapura atau biasa disebut penyakit tangan, mulut dan kaki (HFMD) disebabkan virus jenis Coxsackievirus A16 dan Entrovirus A71 yang dapat menular melalui percikan pernapasan (droplet) dan kotoran manusia.Kementerian Kesehatan melaporkan kasus penyakit ini hingga pekan ke-11 di tahun 2024 yakni sebanyak lebih dari 5.000 pasien.Dwinanda mengatakan penyakit ini dapat dicegah dengan menerapkan protokol kesehatan seperti mengenakan masker untuk mengurangi paparan droplet, menghindari kerumunan dan menjaga kebersihan tangan menggunakan air dan sabun setelah ke toilet, serta sebelum makan.Hanya saja, anak-anak terutama balita belum bisa menerapkan prokes sebaik orang dewasa dan kondisi imunitas belum matang sehingga lebih rentan terkena flu singapura dibandingkan kelompok usia dewasa.”Belum bisa pintar cuci tangan, masih sering memegang benda-benda tertentu atau memasukkan tangan ke mulut atau mungkin berbagi makanan dengan teman-temannya,” kata dia yang berpraktik di RS Pondok Indah – Puri Indah itu.Oleh karena itu, menurut dia, agar balita tak terkena penyakit ini, maka perlu ada upaya dari orang dewasa atau anak berusia lebih besar di sekitarnya untuk patuh menerapkan prokes khususnya memakai masker saat sakit dan terpaksa harus bertemu si anak misalnya saat kumpul keluarga.Selain itu, orang tua bisa melatih anak sebisa mungkin sesuai perkembangan usianya misalnya saat anak berusia dua tahun untuk belajar memakai masker.Kemudian, bagi anak yang ikut perjalanan mudik, orang tua mungkin bisa mempertimbangkan pemilihan moda transportasi.Iklan

Beda Flu Singapura dan Flu MusimanDokter spesialis paru Rumah Sakit Penyakit Infeksius Sulianti Saroso, dr. Pompini A Sitompul, mengatakan terdapat perbedaan antara flu singapura atau penyakit tangan, mulut, dan kaki (HFMD) dengan flumusiman meski gejala keduanya hampir mirip.”Jadi sama-sama ada demam, nyeri tenggorok, mungkin lemas. Tetapi kalau pada flu seasonal atau flu musiman itu disertai dengan batuk. Dan biasanya batuknya kering, badannya sakit-sakit. Itu yang membedakannya,” ujar Pompini dalam siaran Kementerian Kesehatan “Flu Singapura vs Flu Musiman” yang disiarkan di Jakarta, Rabu, 3 April 2024.Dokter spesialis anak dari RSPI dr. Nuraliza menjelaskan bahwa pada flu singapura muncul lesi berupa bintil-bintil berisi air di tubuh, contohnya di tangan, kaki, bahkan dalam mulut, yang menyebabkan sariawan sehingga menimbulkan rasa sakit saat menelan.Lesi di mulut pada HFMD sama seperti sariawan yang juga dapat menyebabkan anak malas makan dan kesulitan menelan. Lesi dan lentingan juga bisa muncul di sekitar mulut bagian luar dan bibir.Selain sariawan, penyakit lain yang juga kerap disamakan dengan Flu Singapura adalah cacar air dan campak. Namun keduanya berbeda dengan Flu Singapura dilihat dari lokasi munculnya lesi.Cacar air, lesinya di badan baru keluar, lesi lentingan tepi kulitnya merah kalau Flu Singapura tidak, dari lokasinya Flu Singapura paling sering di telapak kaki, telapak tangan dan mulut, kalau cacar jarang di telapak tangan.ANTARAPilihan Editor Apa itu Dana Operasional Presiden yang Dipakai Jokowi Bagi-bagi Beras Menjelang Pilpres?

Tokoh

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Provinsi

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Transportasi