Cegah Kasus Makanan Basi Terulang, Wali Kota Malang Tegaskan Pengawasan Ketat Program MBG

Cegah Kasus Makanan Basi Terulang, Wali Kota Malang Tegaskan Pengawasan Ketat Program MBG

Malang (beritajatim.com) – Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat menegaskan pihaknya tidak ingin kasus makanan basi pada menu paket Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali terjadi. Kasus tersebut sempat mencuat di salah satu SD negeri kawasan Dinoyo, Kota Malang, beberapa waktu lalu.

“Kita memperhatikan itu jangan sampai terulang lagi dan kebetulan itu juga belum mempunyai SLHS (Sertifikat Laik Higiene Sanitasi). Tapi sekarang sudah melakukan pelatihan, jadi tahapan-tahapan seperti itu,” ujar Wahyu Hidayat, Kamis (16/10/2025).

Menurut Wahyu, penyebab makanan basi disebabkan proses penyucian wadah makan atau ompreng yang tidak bersih. Ia menegaskan agar Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) lebih disiplin dalam menerapkan prosedur kebersihan.

“Jadi kita akan beri peringatan jangan sampai terulang lagi. Karena memang penyucian dari kutre atau omprengnya ini tidak bersih. Jadi kita sarankan, benar-benar SOP di bagian sudah jelas, untuk omprengnya ini kalau dicuci pakai air panas supaya bakterinya mati, lemak-lemaknya itu sudah terangkat,” tuturnya.

Wahyu menyebut Pemkot Malang belum memberikan sanksi kepada SPPG terkait, namun tidak menutup kemungkinan adanya tindakan tegas bila kejadian serupa terulang.

“Sementara kami peringatkan, untuk bisa dikonservasi oleh gurunya, tapi ini akan jadi pelajaran bagi mereka dan kita perhatian keras. Kemungkinan BGN akan mencabut izinnya mereka tidak bisa apa-apa jadi mereka sudah diperhatikan,” jelasnya.

Ia menambahkan, pengawasan kini dilakukan secara ketat melalui inspeksi mendadak (sidak) rutin, bukan sekadar evaluasi administratif. Langkah itu diambil untuk memastikan standar operasional prosedur (SOP) dijalankan sesuai aturan Badan Gizi Nasional (BGN).

“Kita bukan evaluasi tertulis lagi, malah kita secara rutin selalu melihat dan melaporkan dan kita nanti sidak-sidak terus untuk melakukan ini karena pengawas. Tidak hanya evaluasi, tetapi kita yang rutin dan mereka (SPPG) juga merasa bahwa kita selalu melihat bagaimana SOP yang sudah dilaksanakan,” ujarnya. [luc/beq]