Cara Peneliti Bongkar Materi ‘Alien’ dari Senjata Berusia 3.000 Tahun

9 August 2023, 6:44

Jakarta, CNN IndonesiaPeneliti mengungkap sebuah mata panah berusia 3.000 tahun ternyata dibuat dari material berasal dari luar angkasa. Bagaimana peneliti bisa mengungkapnya?
Mata panah besi itu sepanjang 39 mm dengan berat 2,9 gram. Mata panah ini berasal dari situs peninggalan Zaman Perunggu di dekat Mörigen di Danau Biel, Swiss, (900-800 SM) dan ditemukan selama penggalian pada abad ke-19.
Situs ini hanya berjarak beberapa kilometer dari ladang bertabur meteorit Twannberg. Agar tidak merusak artefak bersejarah, metode pemeriksaan yang tidak merusak harus diterapkan untuk analisis.

Pemeriksaan terperinci terhadap mata panah itu dilakukan untuk memastikan keraguan bahwa mata panah itu terbuat dari besi meteorit.
Hasilnya kini telah dipublikasikan oleh sekelompok ilmuwan interdisipliner dan internasional dalam “Journal of Archaeological Science”.
Besi adalah logam yang paling banyak digunakan saat ini. Seni membuat besi dari bijih telah dikenal di Eropa Tengah sejak awal Zaman Besi sekitar tahun 800 SM.
Sebelum masa itu, logam dianggap sangat langka dan berharga – hanya diketahui dari meteorit. Namun, benda-benda arkeologi yang terbuat dari besi meteorit sangat jarang ditemukan.

Peneliti mengungkap hanya 55 benda seperti itu yang diketahui dari seluruh Eurasia dan Afrika, dan ini berasal dari 22 situs.
Sebanyak 19 benda di antaranya berasal dari makam Firaun Tutankhamun di Mesir. Namun, hanya beberapa artefak yang telah diperiksa dengan metode analisis modern.
Metode pemeriksaan
Museum Sejarah Alam Bern meneliti ladang bertaburan meteorit Twannberg di Bernese Jura, Swiss. Di sana lebih dari 2.000 fragmen meteorit besi jatuh sekitar 170.000 tahun yang lalu.
Bersamaan dengan penelitian ini, banyak objek arkeologi dari wilayah tersebut dianalisis untuk mengetahui kandungan nikel yang tinggi, yang merupakan ciri khas meteorit, dengan menggunakan perangkat analisis portabel (X-ray fluorescence, XRF).

Metode yang digunakan meliputi mikroskop cahaya, pemindaian mikroskop elektron, tomografi sinar-X, fluoresensi sinar-X, emisi sinar-X yang diinduksi oleh muon (MIXE), dan spektrometri gamma yang sangat sensitif.
Dua metode terakhir berasal dari fisika nuklir dan partikel digunakan pertama kalinya untuk mengkarakterisasi objek arkeologi yang terbuat dari meteorit.
MIXE memungkinkan analisis kimiawi logam di bawah lapisan karat setebal satu milimeter. Spektrometri gamma digunakan untuk mendeteksi aluminium-26, bukti bahwa meteorit tersebut telah terpapar radiasi kosmik dalam waktu yang lama di luar angkasa.

Analisis ini dengan jelas menunjukkan benda tersebut adalah sepotong meteorit besi. Namun, anehnya bukan dari ladang berserakan Twannberg di dekatnya.
Dengan sekitar 8,3 persen nikel, kandungan unsur ini di dalam mata panah hampir dua kali lipat lebih tinggi daripada meteorit Twannberg, menurut laporan Nmbe.
Kandungan germanium yang tinggi juga menunjukkan meteorit ini kemungkinan besar adalah meteorit kelas khusus yang dikenal sebagai IAB. Selain itu, dapat ditunjukkan bahwa konsentrasi aluminium-26 yang agak rendah mengindikasikan sampel berasal dari bagian dalam meteorit yang awalnya memiliki massa setidaknya 2 ton.
Hanya ada beberapa meteorit besi IAB besar yang diketahui di Eropa. Kemungkinan berasal dari meteor “Kaalijarv”, yang jatuh di Estonia pada Zaman Perunggu (sekitar 1500 SM).

Jatuhnya meteorit ini menghasilkan beberapa kawah berdiameter hingga 100 meter. Karena pecahan meteorit terbesar meledak di tanah, banyak serpihan kecil yang dihasilkan.
Jejak penggilingan ditemukan di permukaan mata panah, serta sisa-sisa yang mungkin digunakan untuk melekatkannya pada anak panah. Namun, karena kelangkaan bahannya, itu mungkin bukan benda yang digunakan sehari-hari.
Analisis lebih lanjut dalam koleksi arkeologi di Eropa dapat memberikan petunjuk apakah jejak mata panah dari Mörigen ke Estonia dapat dikonfirmasi.
[Gambas:Video CNN]
(can/dmi)

Tokoh

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Provinsi

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi