Jakarta –
Pada momen libur panjang Tahun Baru Imlek dan Isra Miraj 2025, PT Jasa Marga memperkirakan lebih dari 1,5 juta kendaraan akan meninggalkan wilayah Jabodetabek. Prediksi ini menunjukkan peningkatan lalu lintas sebesar 10,9 persen dibandingkan kondisi normal.
Untuk mengantisipasi potensi kemacetan, Jasa Marga telah menyiapkan sejumlah langkah strategis. Salah satu upaya utama adalah menambah jumlah petugas di titik-titik rawan kepadatan untuk memastikan kelancaran lalu lintas.
Dalam siaran persnya, Lisye Octaviana, Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga, mengungkapkan bahwa seluruh peralatan tol di gardu telah diperiksa dan dipastikan berfungsi dengan baik. Selain itu, Jasa Marga juga menambah jumlah petugas hingga mobile reader untuk meningkatkan kapasitas transaksi di gerbang tol.
“Tidak hanya di gerbang tol, potensi terjadinya kepadatan di lajur pun kami antisipasi dengan penempatan petugas di titik-titik rawan kepadatan di jalan tol favorit untuk mempercepat penanganan gangguan kendaraan di lajur serta mengatur lalu lintas dengan lebih cepat lagi. Melalui diskresi Kepolisian, Jasa Marga juga siap mendukung rencana rekayasa lalu lintas, seperti contra flow, dengan menempatkan petugas dan rambu-rambu pendukung,” ujar Lisye.
Selain itu, Jasa Marga akan berkoordinasi dengan Kepolisian untuk menerapkan sistem buka-tutup rest area jika kapasitas parkir sudah mendekati batas maksimal. Hal ini dilakukan agar arus lalu lintas di sekitar rest area tetap lancar.
Komunikasi terkait rekayasa lalu lintas ini akan disampaikan secara aktif kepada para pengguna jalan melalui Jasa Marga Tollroad Command Center. Informasi terkini juga akan disampaikan melalui Dynamic Message Sign (DMS), akun resmi media sosial Jasa Marga di X (sebelumnya Twitter), dan berbagai kanal lainnya.
Perlu diketahui, per Sabtu (26/1/25) lalu, Jasa Marga sudah mencatat bahwa mayoritas kendaraan (49,1%) yang meninggalkan Jabodetabek mengarah ke Timur atau tol Trans Jawa dan Bandung. Selain itu, 29,6% kendaraan menuju ke arah Barat (Merak) dan 21,3% kendaraan menuju ke arah Selatan (Puncak, Jawa Barat).
(mhg/lua)